15. LIFT KAMPUSKU

430 41 0
                                    

24 Maret 2011

Aku akan ceritakan padamu Diary, hal yang baru saja hari ini aku alami di kampus.

Aku sama sekali tidak menyangka kalau ternyata masih ada tempat di kampus yang belum aku ketahui akan keberadaan ‘mereka’.

Tempatnya adalah kampus di gedung XX dan di lift belakang gedung yang dekat dengan toilet.

Lift yang kumaksud adalah lift bernomor 4 yang biasanya selalu rusak.

Jadi tadi itu setelah kelas selesai, aku segera berlari ke lift karena Cindy dan kawan-kawan sudah menungguku di mall xxxxxxx.

Dan pada saat itu, ketiga lift yang lain sedang berada di lantai yang jauh dari lantai tempatku. Satu-satunya lift yang langsung berhenti di lantai 6 itu adalah lift nomor 4. 

Tapi aku tidak terlalu memikirkannya tadi, yang terpikir olehku adalah bagaimana cara secepatnya untuk segera ke mall.

Jadi aku naik ke lift itu..

Sebelum lift tertutup, ada seorang mahasiswa juga yang mengenakan jas almamater masuk ke lift itu. 

Aku sempat berpikir, perasaan tadi hanya aku sendiri yang sedang mengantri lift ini, darimana dia datang?

Tapi sudahlah.. pikirku saat itu

Kemudian lift turun satu lantai, kembali masuk 2 orang mahasiswa lagi..

Keduanya menyapa mahasiswa pertama yang mengenakan jas almamater, kemudian mereka bertiga mengambil tempat di pinggir-pinggir lift dan berdiri terpisah.

Kemudian lift turun lagi ke lantai 4, kali ini yang masuk cukup banyak. Sekitar 6 orang masuk ke dalam lift itu, membuatnya cukup sesak.

Aku merasa seperti mengenal salah seorang dari 6 orang yang masuk terakhir itu. Sepertinya aku pernah melihat wajahnya entah dimana.

Lift beranjak turun lagi

Lantai 3…

Lantai 2…

Lantai 1…

Bertepatan saat lift menyentuh lantai 1, lampu lift seluruhnya padam. Dan aku bisa merasakan lift berhenti.

“Aduh.. padahal sudah sampai” ucapku reflex.

Tiba-tiba udara di dalam lift itu menjadi sangat dingin sekali.

Mataku mungkin sudah mulai terbiasa pada kegelapan ketika aku mulai bisa melihat siluet dari para mahasiswa yang naik lift bersamaku.

Tapi beberapa siluet yang kulihat terasa agak aneh.. dan mereka terlalu tenang walaupun terkunci di lift yang mati ini.

Dari salah satu siluet mahasiswa aku melihat.. darah? Apakah itu darah yang mengalir di tangannya? Atau aku salah lihat karena kegelapan ini.

Aku menggapai tasku, berusaha mencari handphoneku. Setidaknya cahayanya bisa membuatku melihat lebih jelas.

Aku sedang sibuk mencari handphoneku ketika salah satu siluet bergerak.

Srekk..srekk.. 

Terdengar bunyi geseran sepatunya.

Siluet ini tidak kalah anehnya, bayangan kepalanya sepertinya miring pada sudut yang tidak wajar.

Sosok itu berbalik, dan matanya…

Matanya bagaikan bersinar dalam kegelapan ini..

Dan aku mulai bisa melihatnya dengan lebih jelas, seakan ada sumber cahaya kecil yang menerangi lift gelap itu.

[Horror] Diary - TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang