• dix

1.4K 341 38
                                    

Felicia ada di dapur rumah Changbin. Membantu Bunda memasak. Awalnya Bunda menolak. Tapi gadis itu bersikeras untuk membantu. Katanya tidak enak, sudah menumpang makan, malah tidak bantu apa-apa.

Setengah jam lalu Felicia sudah telfon adiknya. Menyuruh mereka datang ke alamat yang sebelumnya sudah dia kirim lewat whatsapp pada sang adik.

Tak lama kemudian, Jeno dan Eric datang. Jika Felicia tak salah, kedua adiknya tadi agak syok begitu tau dirumah siapa mereka akan menumpang makan.

"Kak Fel gak bercanda, kan?" itu bisikan Eric begitu Felicia menyambutnya saat Jeno dan Eric masuk ke dalam rumah Changbin setelah sebelumnya disambut Changbin di depan pintu rumah.

Fyi, Eric ini mengaku penggemar nomor satunya 3racha. Jeno sih hanya sekedar suka, tidak sefanatik saudara kembarnya. Tapi tetap saja keduanya syok. Dan karena Eric yang tidak bisa diam itu akhirnya menceritakan tentang dirinya yang ngefans berat dengan grupband Changbin. Dengan segala kebaikan hati, Changbin mengajak Eric dan Jeno masuk ke studio kecil yang ada didalam rumahnya. Jangan tanya seberapa senangnya Felicia melihat interaksi kecil itu.

"Udah berapa lama kenal anak Bunda, Fel?" Bunda bertanya disela-sela acara memasak.

"Belum lama, Tante--"

"Tante?" interupsi Bunda. Ingatkan Felicia bahwa dia ingin dipanggil Bunda saja bukannya tante.

Felicia menyengir. "Belum lama, Bundaaa...."

"Changbin gimana orangnya menurut kamu?" Bunda bertanya lagi. Tapi tetap sibuk mengaduk sayur dalam panci.

"Agak cerewet ya, Bun. Tukang gombal--"

"Hah Gombal?" potong Bunda. Menatap Felicia bingung. "Sejak kapan Changbin suka gombal? Biasanya ngomongin cewek aja dia ogah, Fel."

Felicia langsung yang kayak, oh, oke.

"Tapi dia nggak aneh-aneh kan sama kamu, Fel?"

Iya, Bunda mulai curiga sama kelakuan anaknya.

"Enggak kok, Bun."

"Yaudah bagus." Bunda matikan kompor. Bawa panci turun dari kompor dan memindahkan isinya kedalam sebuah mangkuk kaca berukuran sedang.

"Oh iya, Fel. Kamu udah punya pacar belum?"

Felicia tertegun mendengar pertanyaan yang baru saja Bundanya Changbin lontarkan.

Apa ini tandanya lampu hijau untuk hubungannya dengan Changbin?

"Calon pacar sih punya, Bun. Tapi nggak tau juga. Soalnya Felicia digantungin, Bun, sama dia."

Dia sebenarnya sangsi menjawab begitu. Takut ternyata praduga dalam otaknya tak sejalan demgan maksut tanya Bunda.

"Loh, siapa yang berani gantungin kamu, Fel? Bilang sama Bunda biar Bunda tempeleng kepalanya."

Meliht tanggapan akibat celetukannya, Felicia tersenyum jahil. Berhenti dari aktifitasnya menggoreng ayam. Sembari menatap Bunda penuh arti, dia menjawab,

"Anak Bunda yang gantungin Felicia."



••




"Nanti malem cek channel youtube 3racha, ya? Bakal ada lagu baru. Oh iya, Bunda kangen katanya."

Itu kata Changbin tadi siang pada Felicia saat Changbin datang ke kafenya. Padahal Changbin bisa telfon.

Sudah lewat dua pekan sejak terakhir Felicia menumpang makan dirumah Changbin. Jujur, dia juga kangen Bunda, kok. Tapi kesibukan, membuatnya belum bisa kembali mengunjungi rumah Changbin.

Ngomong-omong soal Changbin, Felicia teringat pesan laki-laki itu tadi siang. Maka setelah makan malam, Felicia sudah masuk ke kamarnya.

Dia sekarang sendiri di kamar. Tadi terakhir dia lihat, Mama dan Papanya masih di dapur. Sedangkan Eric dan Jeno masuk kamar Jeno. Entah sedang apa.

Gadis itu duduk menghadap meja belajar yang ada dikamarnya. Sebuah laptop menyala ada di depannya. Menampilkan halaman youtube yang sudah dibukanya sejak lima menit lalu. Dia masih ragu-ragu untuk mengecek channel youtube 3racha. Felicia takut.

Ting

Ponsel Felicia berbunyi. Felicia mengambilnya. Mengecek ada notifikasi apa yang mengganggunya.

calon bapak
|udah dengerin lagunya belum, Fel?

Fyi, Changbin sendiri yang menamai kontaknya begitu. Tetapi Felicia juga enggan mengganti sih.

Felicia membiarkan pesan itu tidak terbalas. Memilih kembali fokus pada laptop. Dan memantapkan diri untuk membuka channel youtube 3racha yang sempat tertunda.

"WOW. Prod. SPEARB."  Felicia mengeja judul yang tertera pada video yang baru dikirim satu jam yang lalu tapi sudah ditonton lebih dari seratus ribu kali.

Felicia arahkan kursor pada video itu. Jarinya terketuk dua kali. Video itu terbuka. Loading sekian detik Felicia gunakan untuk tarik nafas panjang.

"Rileks, Fel," sugestinya pada diri sendiri.

Mata Felicia tatap lekat layar laptop. Videonya memang hanya sebuah foto. Tapi musiknya sudah dimulai dan Felicia menahan tawa karena musiknya sedikit lucu, baginya.

"Bro bro bro look there. She's so pretty. Wow, I really want to date that Woman."

Lagu itu dibuka dengan suara 3racha yang sedang ribut mengobrol karena melihat gadis cantik. Setelahnya suara Jisung terdengar. Melantunkan kata-perkata dengan handal.

Felicia menikmatinya. Lagunya asik. Nadanya oke. Walaupun reffnya agak nyeleneh hingga dia terkekeh.

"Wow (oh man)  She's hot hot hot.
Wow (oh wow) she's hot hot (she's fine)"

Masih suara Jisung. Diam-diam Felicia penasaran kapan suara Changbin akan terdengar.

Hingga sebuah suara berhasil bungkam Felicia. Suara terkekeh  pelan dari speaker laptop berhasil buat Felicia menegang. Dia kenal siapa pemilik tawa tersebut.

Changbin.

"With a smirk i suddenly enter."

Felicia syok. Apa-apaan ini? Batinnya menjerit tak terima.

"I put away others long hair but you betray. Your attitude makes me empty my heart. Today i fall in love with you."

Bangsat. Felicia tak bisa tak mengumpat dalam hati.

"You can be my fiona today i'll be your shrek."

Brak

Felicia tutup layar laptopnya. Kepalanya dia jatuhkan. Membuat dahinya menempel pada laptop yang tertutup. Matanya terpejam. Tangannya bahkan mengepal erat.

Bangsat. Seo Changbin bangsat. 

Felicia berantakan ditempat.






••

destiny.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang