• dix-huit

1.1K 265 4
                                    

Masih dihari yang sama dengan bab kemarin. Felicia mendudukkan diri di ujung sofa ruang tamu Changbin. Satu tangannya tertekuk di depan dada. Sedang satu tangannya yang lain memegang ponsel.

"Fel, masih marah?" Changbin yang juga duduk di ujung lain sofa yang sama bertanya dengan muka melas.

Felicia menjawab pertanyaan dengan deheman panjang yang buat Changbin langsung ribut sendiri.

"Aku bercanda doang, Fellll .... jangan marah, sayang .... " rengek Changbin.

Felicia memalingkan wajah. Diam-diam sembunyikan senyumnya. Bersikap tidak peduli padahal ngakak setengah mati.

"Kita bulan ini baru ketemu sekali loh, Fel. Kamu nggak kangen sama aku?" bujuk Changbin lagi. Kali ini sambil menoel-noel lengan Felicia.

Yang ditoel langsung menggelengkan kepala. "Enggak," jawab Felicia singkat. Dia sebenarnya sudah tidak kesal pada Changbin, hanya ingin membalas dendam karena pembicaraan kotor yang sempat terjadi di dapur tadi.

Changbin yang kesal langsung mendekat. Tubrukkan badannya pada Felicia hingga ponsel gadis itu terjatuh ke lantai. Dia lingkarkan tangannya pada leher sang kekasih. Sembunyikan wajahnya pada perpotongan leher Felicia. Menghirup aroma tubuh bercampur wangi shampo dari rambut gadis itu.

"Tapi aku kangen."

Felicia diam. Kaget atas sentuhan Changbin yang begitu tiba-tiba. Dia tak membalas, tapi juga tak menolak.

"Bin," panggil Felicia. "Kamu ... kenapa, sih?"

Perlahan, pelukan erat itu terlepas. Changbin menatap Felicia ragu. "Kamu ... nggak suka ya aku peluk? Maaf kalo gitu. Aku nggak bakal—"

"Bukan itu," potong Felicia. "Bukannya aku risih atau gimana. Tapi kamu kenapa tiba-tiba meluk aku? Kan aku kaget."

Changbin meringis. Garuk tengkuknya yang tak gatal. "Cuma pengen."

Mendengar jawaban polos pacarnya, Felicia tersenyum geli. "Btw, itu tadi pelukan pertama kita, kan selama pacaran?" celetuknya.

"Iya, ya? Emang kita pacaran udah berapa bulan, sih?"

"Tiga jalan empat bulan kalo nggak salah."

"Cepet juga. Nggak kerasa, ya?"

Felicia mencibir,"Yaiyalah nggak kerasa. Selama pacaran aja kita cuma ketemu tujuh kali, Bin. Ini pertemuan yang ketujuh, ngerti nggak?"

"Namanya juga sibuk, Fel."

"Iya juga. Pas aku libur kamu enggak. Pas kamu libur, aku keluar kota. Ribet banget pacaran ala kita."

Changbin angkat bahu tak acuh. Tarik jemari Felicia untuk dia genggam. "Kemanapun kamu pergi, asal perasaan kamu masih buat aku, aku nggak masalah."

Felicia membuang muka. Menarik tangannya untuk menutupi gugup yang datang karena kalimat sederhana Changbin barusan. "Ya kamu gitu. Aku enggak. Kamu kemana aja, aku kepikiran."

Changbin terkekeh pelan. Tangannya terangkat untuk mengusak rambut Felicia yang pipinya sudah merona. "Ya bagus dong. Berarti yang ada dipikiran kamu cuma aku."

"ya emang siapa lagi yang harus aku pikirin coba?" katanya sambil merengut kesal.

"Masa depan kita." Changbin mengulum senyum melihat Felicia mengipas wajahnya sendiri dengan tangan. Percuma mau ditutupi seperti apa, Changbin tetap tahu jika rona merah samar itu akan selalu muncul jika Changbin berulah.

"Terus sekarang kita mau ngapain?" tanya Felicia mengganti topik. Sekaligus menutupi detakan jantungnya yang lagi-lagi dibuat menggila oleh lawan bicaranya.

"Mau ngajak kamu bahas soal masa depan tapi kayaknya—"

"CHANGBIN!"

Changbin tergelak puas. Senang berhasil godai lawan bicaranya "Iya-iya, Fel." kemudian menarik kepala Felicia untuk bersandar di dadanya.

"Kita mau apa sekarang?" ulang Felicia. "Kayak gini sampe besok?" tanyanya retoris.

Changbin tersenyum jahil. Lengannya menelusup dari balik punggung Felicia kemudian meremas pinggangnya posesif. Bibir tipis Changbin mendekat pada cuping telinga gadisnya lantas berbisik dengan suara rendah, "Thanks for give me a good idea, baby."



•••

maaf telat banget apdetnya.
aku gatau apa masih ada yang baca ini atau enggak, tapi tiba-tiba aku kemarin mendadak kehilangan ide cerita ini jadi ya...gitu....

hehe, makasih buat yang udah nunggu apdet, makasih buat yang udah voment❤

aku usahain chapter depan lebih cepat apdet, lebih cringe:)), dan lebih panjang.
aq taw kalyan suka yang panjang²kan:v


destiny.✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang