Chapter 15 |Peringatan Yang Terabaikan|

21.8K 1.4K 92
                                    

Hai!! Ada yang kangen Aldrick dan Joanna?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai!! Ada yang kangen Aldrick dan Joanna?

Happy Reading~

Saat ini keadaan sangat amat kacau. Suara tembakan terdengar dimana - mana, pukulan, pecahan kaca, beserta bau anyir dari darah yang diakibatkan oleh perkelahian mematikan ini tercium menyeruak disegala penjuru arah.

Kini Mr. Lois tengah berada dibelakang perlindungan anak buahnya setelah salah satu dari mereka berhasil melayangkan pukulan dibahu Lyntan menggunakan kayu yang dipenuhi paku berkarat, sehingga membuat pria itu sedikit lengah dan membuka kesempatan bagi Mr. Lois untuk kabur.

Lyntan tampak sungguh marahkarena hal itu. Dalam benaknya ia berjanji bahwa ia tidak akan melepaskan Mr. Lois, terlebih lagi anak buah sialannya itu yang sudah berani memukul bahunya dengan lancang. Terbukti ketika sekarang Lyntan tengah berada diatas perut anak buah Mr. Lois, menghujani banyak tinjuan diwajah pria itu, sampai - sampai tangannya ikut mengeluarkan darah.

Lyntan mengambil sebilah belati yang berada di pinggangnya, pria dengan janggut tipis itu langsung menancapkannya dijantung pria yang kini sudah tidak berdaya dibawah kuasanya. Lyntan menekan belatinya lebih dalam, membuat kedua bola mata sang musuh membulat sempurna dengan darah yang keluar dari mulutnya. Mata Lyntan menyiratkan kemarahan dan kepuasan secara bersamaan. Membuat dia terlihat benar - benar menyeramkan.

Lyntan mencabut belatinya, beralih mengoyak dengan bebas pipi pria itu tanpa belas kasihan. Ia menggores dan membuat mahakaryanya disana, sampai - sampai membuat daging pipi pria itu terkoyak dan menampilkan tulang rahanganya yang terbalur darah. Setelah puas, Lyntan mengangkat tubuh pria itu kemudian melemparnya ke arah lemari kaca yang ada diruangan tersebut. Lemari kaca itu pun pecah, serpihan - serpihannya menancap ditubuh sang musuh, yang Lyntan yakini dia sudah tidak bernyawa.

Disisi lain, Aldrick tengah berlari keluar ruangan, diikuti dengan para anak buah Mr. Lois yang kini tengah mengejarnya sambil menembakkan pistol mereka ke arah pria itu. Dengan cekatan Aldrick menghindari tembakan itu. Melompat dan mengandalkan keahlian saltonya. Tidak lupa Aldrick juga ikut menembakkan timah panas ke arah mereka sambil terus berlari.

Aldrick tidaklah takut, dia hanya ingin memancing para anak buah Mr. Lois agar masuk ke dalam perangkapnya. Aldrick sebenarnya sudah dapat memeperkirakan bahwa Mr. Lois pasti sudah merencanakan hal ini sebelumnya, sebab pria keparat itu tidak terlihat takut sama sekali kepada Aldrick. Bahkan setelah mengetahui bahwa nyawanya tidak sedang berada di dalam jalur yang aman.

Aldrick kini tengah memancing anak buah Mr. Lois ke halaman belakang markas. Dimana disana sudah berkumpul semua para anak buahnya, lengkap dengan senjata api ditangan mereka. Sedangkan diruangan tadi masih dengan keadaan kacau, Niel beserta bawahannya masih melakukan serangan pada musuh, bahkan tampak tak kewalahan sama sekali. Jangan ragukan keahlian dari Niel dan bawahannya, mereka sudah sering menghadapi situasi seperti ini sebelumnya, bahkan mungkin lebih berbahaya lagi. Karena dari semenjak remaja mereka sudah dilantih, diajarkan cara mematikan pergerakan lawan, menggunakan berbagai senjata api, dan melawan musuh dengan berbagai cara.

ALDRICK'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang