Chapter 31 |Sebuah Kejutan|

13K 982 235
                                    

Jangan Lupa VOTE & KOMEN


Happy Reading~
__________________________

Merasa puas dengan beristirahat selama 2 hari penuh, Aldrick pun kembali dalam keadaan fitnya dan merasa mampu menjalankan rangkaian aktivitas padat seperti biasanya. Perlu digaris bawahi bahwa dibalik kesembuhannya ini ada sosok Joanna yang dalam hal ini lebih mirip seperti korban karena harus melayani semua keingginan Aldrick yang terasa ajaib.

Selama dua hari penuh Joanna dibuat pusing dengan permintaan aneh bin ajaib yang dilayangkan oleh Aldrick. Jika diteliti lagi, selama hidup bersama pria itu, Joanna tidak pernah membayangkan bahwa pria Lington itu akan meminta untuk dibuatkan berbagai cemilan manis dan berwarna cerah. Sangat kontras dengan kepribadiannya yang kejam itu. Tidak sampai disana, Aldrick dengan gaya angkuhnya meminta dihidangkan makanan dengan tingkat kepedasan yang luar biasa. Itu yang satu itu Joanna bersorak senang dalam hati sebab pada akhirnya Aldrick berakhir dengan mengeluh sakit perut, Joanna merasa hal itu sangat pantas ia dapatkan karena bahkan sampai sekarang pun Joanna tidak bisa menyingkirkan wajah menyebalkan pria itu ketika dengan angkuhnya ia memerintah Joanna untuk segera membuatkannya hidangan super perdas itu.

Sungguh menyebalkan hingga rasanya Joanna ingin sekali memberikan tonjokan diwajah paripurna pria yang merupakan suaminya itu. Hah! Berurusan dengan Aldrick memang tidak pernah tidak menguras emosi Joanna.

Meski sekarang Aldrick telah sepenuhnya pulih, pria itu masih terlihat memilih-milih makanan. Entah manis, pedas, asam, atau asin, itu semua disesuaikan mengikuti keinginannya yang berubah-ubah setiap waktu. Tidak ada yang tahu pasti apa yang salah dengan pria Lington tersebut, tapi itulah dia sekarang.

Lupakan Aldrick dan segala keanehannya yang tiba-tiba itu, sebab Joanna kali ini dapat bernafas lega dan menyunggingkan senyum bahagia. Pasalnya, dari berita yang ia dengar dari Hellen, Aldrick yang tidak lain dan tidak bukan adalah suaminya itu akan melakukan perjalanan bisnis ke Dubai selama dua minggu penuh. Mood Joanna terasa membaik sejak ia mendengar kabar tersebut, walau sesungguhnya ada setitik rasa tak rela yang diam-diam menyelinap di relung hatinya ketika mendengar kabar kepergian Aldrick yang tidak sebentar itu.

Huft! Joanna menggelengkan kepalanya pelan, mencoba mengusir pemikiran dan perasaan aneh yang mengganjal di hatinya dan mencoba membiarkan euforia melahap ketidakrelaannya itu.

Cklek!

Derit pintu kamar yang terbuka terdengar pelan membuat Joanna praktis menoleh ke sumber suara, matanya menangkap sosok yang sedari tadi dengan lancang memenuhi pikirannya—tak peduli sekeras apapun usahanya agar sosok itu tak menganggu pikirannya. Sosok Aldrick tampak dengan percaya diri berjalan mendekat ke arah Joanna, pria Lington itu tampak mempesona seperti biasanya dengan setelan kantoran yang rapi. Hari ini adalah jadwal keberangkatannya menuju Dubai.

Joanna yang masih terduduk di tepi ranjang balas menatap Aldrick yang kini sudah berdiri dihadapannya—menatapnya. Joanna tidak akan mengelak, Aldrick terlihat sangat tampan dari jarak sedekat ini, terlebih lagi dengan body language-nya yang tampak angkuh namun berkharisma itu. Hah! Pria yang sialnya bajingan ini tampak sangat mempesona.

"Aku tau kau pasti sudah mendengar tentang kabar perjalanan bisnisku. Tapi, akan kuberi tau kepadamu secara langsung. Suamimu ini akan pergi selama dua minggu untuk kepentingan bisnis, jadi aku harap kau tidak membuat masalah selama aku pergi. Habiskan saja waktumu untuk belajar memasak pada Hellen atau berbaring saja seharian penuh di kamar ini. Jangan habiskan tenagamu untuk melakukan hal sia-sia yang justru dapat memancing amarahku. Kau mengerti, istriku?"

ALDRICK'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang