Happy Reading~
Satu Bulan. Satu bulan sudah Joanna dikurung dikamar bernuansa hitam ini. Sejak kejadian pencambukan itu, satu pelayan pun tidak diijinkan memasuki kamar ini. Bahkan saat dia sedang dalam keadaan terluka parah saat itu, tidak ada siapapun yang membantunya. Hanya ada bodyguard yang masuk untuk memberikan kotak obat. Dan setiap harinya bodyguard yang sama akan masuk untuk mengantarkan makanan.
Selama sebulan ini Joanna benar - benar kesusahan. Luka cambukan yang ada ditubuhnya sudah kering atau mungkin hampir sembuh total. Semua tubuhnya serasa remuk, bahkan untuk tidur wanita itu harus tengkurap karena banyaknya luka yang ada dipunggungnya.
Kapan Joanna bisa keluar dari kamar ini? Ia sangat bosan. Dan dimana pria Lington itu berada sekarang?
Semenjak kejadian sebulan yang lalu, dimana Aldrick tiba – tiba datang dan memergokinya pasca adegan cambuk tersebut, Joanna sama sekali belum pernah melihatnya lagi, jangankan melihat mendengar kabar dia datang saja tidak. Tapi peduli setan, dimanapun dia berada Joanna sama sekali tidak peduli. Aldrick baik - baik saja atau tidak, itu sama sekali bukan urusannya. Joanna bahkan berharap pria itu tidak akan kembali, walau rasanya hal itu mustahil. Ini rumah milik Aldrick D’rail, sudah pasti pria itu akan kembali kemari.
Selama sebulan ini Joanna makan dengan tidak teratur. Sehari ia hanya makan sekali atau bahkan tidak makan sama sekali, walau para bodyguard itu selalu mengantarkan sarapan, makan siang, dan makan malam. Hal itu membuat tubuhnya yang kurus bertambah kurus.
Jangan tanya apa saja yang ia lakukan dikamar ini. Semuanya sangatlah membosankan. Joanna hanya bisa tidur, mandi, makan, melihat - lihat hal yang sama setiap harinya, dan membaca buku - buku tebal yang ada dikamar ini, walau sejujurnya wanita itu tidak paham dengan apa yang ia baca. Didalam buku itu hanya ada deretan aksara yang Joanna tidak tahu bagaimana cara membacanya, maka ia hanya akan berakhir membolak- balikkan halaman dari buku – buku tersebut.
Joanna kini tengah terlelap dibalik selimut tebalnya. Sebenarnya dia agak ragu untuk tidur di ranjang milik Aldrick, tapi sebab pemiliknya sedang tidak ada, jadi dari pada membuat badannya tambah terasa sakit karena tidur di sofa, Joanna memilih untuk tidur diranjang saja.
Terlihat beberapa pergerakan ditidurnya dan pada akhirnya wanita itu pun terbangun. Joanna mengerjap - ngerjap dan sesekali menguap, berusaha mengumpulkan semua nyawanya yang betebaran dimana - mana. Diliriknya jam dinding yang kini menunjukkan pukul delapan pagi, sudah cukup siang.
Joanna yakin diluaran sana pasti keadaannya sudah sangat cerah, berbeda dengan disini, sesiang apapun waktunya ruangan ini akan tetap terlihat seperti di malam hari. Lampu yang ada hanya mampu memberikan aksen temaram. Joanna tahu bahwa beberapa bagian dinding tanpa jendela ini mampu berganti dengan kaca transparan yang seketika mampu menampilkan indah pemandangan di luar sana. Dan Joanna sudah mencoba menepuk tangannya beberapa kali, sama seperti yang Aldrick lakukan dihari terburuknya itu, tapi sebanyak apapun Joanna mencoba, tidak ada perubahan apapun, itu membuatnya putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDRICK'S
ChickLit[REVISI] 21+ Bagi seorang gadis desa seperti Joanna, menginjakkan kaki di tanah kota adalah salah satu hal yang Ia idamkan. Baginya kota sangatlah indah, lengkap dengan tatanannya yang berkelas. Sayangnya hal itu berubah sesaat setelah ia bertemu d...