double updates nih, semoga suka!!
Happy Reading~
00:23
Baiklah, katakan saja Joanna tidak punya pekerjaan lain yang lebih bermanfaat dari ini. Seharusnya ditengah malam begini ia sedang menikmati tidurnya, mengistirahatkan tubuh letihnya setelah perjalanan panjang. Iya, seharusnya seperti itu, tapi hal yang sedang ia lakukan justru mengendap - endap seperti seorang pencuri. Namun, karena keingintahuannya yang sangat besar, apa boleh buat. Lebih baik ia melakukannya diam - diam seperti ini, memuaskan keingintahuannya yang membuncah. Karena jika tidak, dia bisa mati penasaran hanya karena ruangan rahasia itu.
Joanna sengaja terjaga untuk melakukan hal gila yang bisa saja membahayakan dirinya, setelah memastikan bahwa Aldrick benar-benar sudah tertidur, ia dengan cepat menuju kemari. Sungguh, Joanna tidak ingin membuang waktu barang sedetikpun.
Joanna berusaha mendorong kedua gagang pintu tersebut beberapa kali, tapi pintu tersebut tidak mau terbuka dan memberikan sedikit celah baginya untuk mengintip ke dalam.
Joanna mendesah, merasa bodoh sebab tanpa adanya kunci sudah pasti ruangan ini tidak akan terbuka walau seberapa keras pun Joanna mendorongnya. Saking semangatnya ia sampai lupa bahwa semalam Aldrick sudah mengunci ruangan ini.
Joanna merutuki dirinya sendiri ketika menyadari kebodohannya itu. Ia menghela nafas pelan, Joanna jelas tidak memiliki kunci untuk membuka ruangan ini. Joanna sangat yakin bahwa kuncinya berada pada Aldrick, dan pria itu pasti menyembunyikannya. Mau mencoba mencuri kunci itu dari Aldrick pun Joanna rasa dirinya tidak memiliki nyali seberani itu, sebab semalam Aldrick sudah sangat jelas memperingatinya untuk tidak berusaha mencari tau mengenai ruangan rahasia ini.
Lalu bagaimana caranya agar Joanna bisa membuka pintu ini tanpa harus mencurinya dari Aldrick? Dia tidak ingin membuat kesalahan, sebab ancaman Aldrick semalam terdengar sangat serius dan mengerikan untuk Joanna bayangkan.
Joanna menghela nafas pasrah, merasa harapannya pupus. Namun detik selanjutnya, semangat itu kembali tersulut ketika netranya melihat sebuah kotak kecil yang menempel di dinding tepat sebelah pintu. Ia membukanya penutupnya dan ternyata di dalamnya berisi tombol - tombol angka.
Ah! Ternyata pintu ini juga bisa dibuka dengan menggunakan password. Namun walaupun begitu, Joanna tidak tahu apa password ruangan ini, jadi sama saja tidak ada harapan untuk bisa membuka pintu ini.
Bahu Joanna merunduk lesu. Baiklah, akan ia pikirkan caranya besok. Mungkin ia bisa bertanya tentang ruangan rahasia ini pada Hellen. Mungkin saja wanita paruh baya itu tahu mengenai sesuatu tentang ruangan rahasia ini.
Semoga saja, Joanna sangat berharap demikian.
***
Pagi kali ini terasa lebih menantang bagi perempuan bermata hazelnuts itu. Diawali dengan keheningan di meja makan, hingga pria penuh kharisma yang menjadi suaminya itu pergi dengan setelan jas hitam kebanggannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDRICK'S
ChickLit[REVISI] 21+ Bagi seorang gadis desa seperti Joanna, menginjakkan kaki di tanah kota adalah salah satu hal yang Ia idamkan. Baginya kota sangatlah indah, lengkap dengan tatanannya yang berkelas. Sayangnya hal itu berubah sesaat setelah ia bertemu d...