Chapter 19 |Aldrick's Style|

21.2K 1.5K 145
                                    

Haloo!!! Aku update nih, besok atau lusa aku update lagi kok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Haloo!!!
Aku update nih, besok atau lusa aku update lagi kok. Tapi komen dulu dong, vote juga jangan lupa.

Aku mau tanya, misalnya cerita ini jadi terbit, kira-kira ada yang mau beli nggak nih?

Dan yang belum follow akun ini, jangan lupa follow ya, aku bakal update tentang pemberitahuan mengenai rencana terbit ini di wall.

~Happy Reading~

Seorang pelayan menghampiri meja, lebih tepatnya kepada Aldrick yang duduk dikursi utama, sebelah kanan Joanna. Ditangan pelayan wanita itu terdapat sebuah ponsel yang menampilkan telepon masuk dari Niel Axton, tangan kanan Aldrick.

Aldrick meraihnya, kemudian mengangkat ponsel miliknya itu sedikit ke atas. Memberi isyarat bahwa ia permisi untuk mengangkat panggilan masuk tersebut.

Setelah mendapatkan anggukan dari koleganya, Aldrick pun berjalan menjauh. Sekarang tinggallah Joanna yang masih diselimuti rasa tidak nyaman, perginya Aldrick membuat dirinya semakin gelisah dan tidak aman.

Joanna memiliki firasat buruk, dan hal itu terbukti ketika dirinya mendengar bisikan yang sayup-sayup terarahkan padanya. Joanna memejamkan mata, berusaha tak peduli.

“Gadis ini pasti hanya menginginkan harta Tuan Aldrick. Kau tahu bukan seberapa banyak kekayaan yang Tuan Aldrick miliki? Itu terlalu banyak untuk bisa kita pikirkan.” Bisikan yang terdengar keras itu berasal dari wanita berlipstick ungu pekat. Wanita yang tadi banyak melayangkan pertanyaan kepada Joanna, juga yang memiliki senyum ramah. Siapa sangka itu hanya topeng semata.

Joanna melirik, tersenyum miris dalam kunyahannya. Seharusnya ia sudah terbiasa dengan semua ini, mengingat wanita itu bukanlah yang pertama Joanna temui.

“Dan apa kau dengar tadi? Joanna Oswald, nama keluarga Oswald bahkan tidak pernah terdengar di telingaku. Aku rasa dia tidak berasal dari keluarga terpandang. Aku jadi penasaran, darimana Tuan Aldrick menemukan perempuan ini.”

Menemukan? Lagi, Joanna miris. Mereka mengatakan hal itu seolah Joanna adalah sebuah barang.

“Menurutmu apa yang menjadi motivasinya menikahi Tuan Aldrick?” Pertanyaan itu keluar dari mulut wanita modis di hadapan Joanna. Joanna mendongak menatapnya, memberikan tatapan datar. Mata mereka beberapa detik bertemu, sebelum kemudian wanita tersebut mengalihkan tatapannya entah kemana karena terkejut mengetahui Joanna yang terang-terangan menatapnya.

“Tentu saja uang. Harta adalah segalanya.” Jawab wanita lain, suaranya terdengar cukup besar. Terlalu berani mengucapkan prasangka buruk itu untuk seorang istri dari Aldrick D’rail Lington.

ALDRICK'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang