Harap dibaca note dibawah ya, itu penting. Ya setidaknya untuk aku juga untuk kalian yang nungguin cerita ini.
Happy Reading~
Bruk!
Seorang pria dengan kumis tebal dan perut buncit jatuh tersungkur di atas lantai. Pria itu sedikit mendongak, menatap pada sepasang sepatu mengkilap yang ada di hadapan wajahnya. Ia kemudian mendongak, menatap seorang pria lainnya yang berusia lebih muda dari dirinya yang kini menatapnya meremehkan.
Pria dengan senyum meremehkan itu adalah Aldrick D’rail Lington. Pria berwajah malaikat itu akan bersenang – senang malam ini.
Aldrick bersedekap dada, “Jadi laki – laki tua bangka ini yang mencoba menipuku?” ucap Aldrick seolah – olah bertanya kepada Niel yang berdiri tidak jauh dari dirinya.
Aldrick kembali mengalihkan atensinya kepada pria tua yang masih tersungkur dengan wajah memerahkan di dasar lantai tersebut. Kaki kanannya bergerak ringan menginjak jemari tangan dari pria tersebut, membuat sebuah pekikan keluar dari sang korban.
Aldrick berdecih kasar, seringaian iblisnya sudah terpasang di wajah bak malaikatnya itu. “Harus aku apakan dulu pria tua ini? Mch! Haruskah aku menyuruh anak buahku menginjak – injak tubuh ini hingga semua isi perutnya keluar? Atau, aku kuliti saja dia dengan belatiku? Ah, atau mugkin aku potong saja organ vitalnya?” Aldrick kembali bersuara, mengeluarkan ancamannya dari pertanyaan ringan yang ia katakan.
“Hmm, bagaiman jika aku cambuk dia dengan besi panas? Bukankah semua itu akan sangat menyenangkan? Bagaimana menurutmu Niel? Bukankah ideku terdengar sangat bagus?” Aldrick beralih menatap Niel, lengkap dengan seringaian milikknya.
Niel mengangguk sekali, memberikan jawabannya tanpa suara. Aldrick kembali menatap kebawah. Pria itu tertawa kecil, “Wah, aku sudah sangat tidak sabar. Membayangkannya saja sudah membuatku sangat bersemangat. Bagaimana Mr. Lois? Apa kau sudah siap untuk semua itu?” Tanya Aldrick dengan senyum devil-nya.
Laki – laki yang disebut Mr. Lois itu memberikan tatapan tajam dan marah kepada Aldrick. Tidak ada rasa takut di dalam benaknya ketika mendengar deretan kalimat mengerikan yang dikatakan oleh Aldrick. Menurutnya apa yang dikatakan oleh Aldrick hanyalah angin belaka. Dia berpikir bahwa Aldrick tidak mungkin berani melakukan hal seperti itu kepadanya, namun tentu saja, pemikiran pria tua itu salah. Dia belum kenal betul siapa itu Aldrick D’rail Lington. Pengusaha tambang terbesar di Eropa yang memiliki topeng disetiap pergerakannya.
“Hah, kau tidak kenal takut rupanya. Apa kau tidak tahu siapa aku?” Aldrick sedikit menundukkan wajahnya, bertanya dengan senyum manis yang penuh peringatan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDRICK'S
ChickLit[REVISI] 21+ Bagi seorang gadis desa seperti Joanna, menginjakkan kaki di tanah kota adalah salah satu hal yang Ia idamkan. Baginya kota sangatlah indah, lengkap dengan tatanannya yang berkelas. Sayangnya hal itu berubah sesaat setelah ia bertemu d...