Happy Reading 📚
Siang menjelang sore itu, barisan mobil yang mengawal Aldrick sampai di area utama mansion setelah melakukan perjalanan bisnis yang terpaksa ia perpanjang. Dalam perjalanannya yang hendak memasuki rumah besarnya, Aldrick tidak bisa untuk tidak menaruh rasa curiga ketika mendapati beberapa bodyguard terpercaya yang ia tugaskan menjaga mansion tampak tunduk dengan guratan tegang yang samar terlihat pada wajah mereka. Kedua alisnya yang tebal tertaut samar, ia melirik ke arah Niel, sang tangan kanan yang juga tampak tegang sedari beberapa hari yang lalu.
Berjarak satu langkah di belakang Aldrick, Niel tampak beberapa kali menarik nafas berat. Air mukanya tampak tak setenang biasanya, pria jangkung itu jelas sedang menyembunyikan informasi penting dari Aldrick. Setelah bergelut dengan pikirannya sendiri, Niel mempercepat langkahnya, berusaha sejajar dengan Aldrick.
Membahasi bibir sejenak, ia berucap. “Tuan, ada hal penting yang perlu saya sampaikan.”
Fakta tentang yang terjadi di rumah besar ini selama perjalanan bisnis mereka sudah Niel ketahui, sekeras mungkin ia menyembunyikannya dari Aldrick, agar fokus pria itu tidak terpecah dari proyek yang berusaha mereka dapatkan. Namun, mau bagaimanapun Aldrick akan mengetahui fakta tentang Joanna yang telah menemukan keberadaan Scarletta, putri yang mati-matian pria itu coba sembunyikan. Sekarang atau nanti, Niel jelas tahu bahwa Tuannya ini akan memberikan sebuah hadiah kepada dirinya karena sudah berani lancang menyembunyikan hal penting.
Aldrick menghentikan langkahnya, tatapan pria itu lurus ke depan. Sudut bibirnya menarik senyum miring, ini adalah hal yang ia tunggu sedari beberapa hari lalu. Kegelisahan Niel sudah jelas memberikan satu sinyal pada Aldrick bahwa ada hal yang sedang pria itu sembunyikan darinya.
“Katakan.”Niel menarik nafas sejenak, “Terkait Nona Kecil …”
“Papaaaa!!”
Teriakan melengking itu mengudara, memotong telak ucapan Niel yang bahkan baru saja dimulai. Niel memejamkan mata, mengatup rapat bibirnya. Sedangkan Aldrick yang berdiri disampingnya tampak bergeming, raut wajah pria Lington itu tampak kaku.
Bhug!
"Akhg!"
Wajah Aldrick yang semula tegang seketika berubah menjadi keterkejutan ketika merasakan sesuatu menabrak dirinya. Terlebih ringisan pelan yang langsung membuat Aldrick menundukkan kepalanya kebawah, tempat di mana sang pelaku penambraknya berada.
“Scarletta?” Gumamnya pelan, nyaris tak bersuara. Aldrick menatap tak percaya sosok kecil yang sedang terduduk di dekat kakinya. Putrinya? Di luar mansion? Rahang Aldrick mengetat, melirik tajam pada para anak buahnya yang kompak tertunduk.
Lirihan pelan masih keluar dari mulut kecil Scarletta yang tampak terduduk, gadis kecil itu berniat berlari dan memeluk kaki sang ayah, tapi naas keseimbangannya justru hilang dan berakhir menabrak betis Aldrick yang tertutup dengan celana bahan tersebut.
“Papa…”
Panggilan pelan dari sang putri mencuri atensi Aldrick. Pria itu lantas bejongkok, semaksimal mungkin meredam amarahnya yang memaksa untuk diluapkan. Sial, bagimana putrinya bisa bebas berkeliaran di luar seperti ini?
Scarletta menarik senyum lebar, mata bulatnya tampak berbinar indah, ia mengerjap dengan polos. “Papa!” Serunya bahagia kemudian dengan gerakan cepat melingkarkan kedua tangan kecilnya disepanjang leher jenjang Aldrick.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDRICK'S
Chick-Lit[REVISI] 21+ Bagi seorang gadis desa seperti Joanna, menginjakkan kaki di tanah kota adalah salah satu hal yang Ia idamkan. Baginya kota sangatlah indah, lengkap dengan tatanannya yang berkelas. Sayangnya hal itu berubah sesaat setelah ia bertemu d...