Chapter 11 |Pagi yang Menyebalkan|

23.4K 1.6K 117
                                    

Kalo kalian jadi pembaca yang aktif, aku juga bakal jadi author yang aktif. Aku bakal lebih sering up kalo Voment kalian memenuhi ekspetasi ku 😊

 Aku bakal lebih sering up kalo Voment kalian memenuhi ekspetasi ku 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading~

Joanna kembali terbangun disaat cahaya matahari mulai sedikit terlihat dengan posisi yang sama dari terakhir kali diingatnya. Aldrick senantiasa memeluk tubuhnya, posisi mereka benar – benar tidak berubah sama sekali. Setelah bersusah payah melepas diri dari Aldrick, akhirnya Joanna bisa bernafas lega.

Gadis itu segera berlalu menuju kamar mandi guna membersihkan diri. Butuh waktu lebih dari setengah jam bagi Joanna untuk selesai merias diri. Joanna keluar dari kamar dengan tubuh yang terbalut dress baby pink berkain brokat sepanjang lutut, yang bagian leher hingga dadanya berpayet mutiara indah. Gadis itu tampak menawan dan segar, disempurnakan juga dengan make up tipis yang natural.

“Selamat pagi Nona. Mengapa Nona sudah terlihat rapi sepagi ini?” sapa dan tanya seorang koki yang tadinya tengah mencampur adonan dalam satu wadah. Mereka tentu saja kaget melihat Joanna yang biasanya hanya keluar ketika sudah jam sarapan dimulai, kini tengah berada didepan mereka, terlihat rapi dan menawan.

“Selamat pagi. Aku hanya tidak tahu harus melakukan apa karena terbangun sepagi ini. Apa aku mengganggu kalian?” Joanna menjawab dengan senyuman.

“Tidak, Nona. Tentu saja tidak.” Jawab koki tersebut. Joanna mengangguk, kemudian sedikit mencondongkan tubuhnya untuk mengintip adonan yang dibuat oleh para koki.

“Apa menu sarapan hari ini?” tanyanya sedikit penasaran. “Kami membuat sandwich, pasta, fresh salad, beef steak, salmon curry, dan pancake blueberry untuk sarapan. Apa nona ingin tambahan lagi?”

Joanna ternganga mendengar rentetan menu tersebut, kemudian sedikit tertawa kikuk. “Tambahan? Kurasa itu sangat lebih dari cukup. Kalian bisa melanjutkannya, aku permisi. Maaf menganggangu kalian.”
Joanna melangkah keluar dari dapur, sejujurnya gadis itu masih tidak habis pikir. Mengapa hanya untuk sarapan saja, menu yang dihidangkan sebegitu banyaknya. Tidakkah itu sedikit berlebihan? Ah! Lupakan saja, orang miskin seperti Joanna tidak akan pernah paham dengan kehidupan mewah nan berkelas seperti Aldrick.

ALDRICK'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang