Chapter 8 |ALDRICK'S|

27.2K 1.5K 118
                                    

Happy Reading~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading~

Degupan jantung Joanna sudah mulai tidak biasa semenjak Aldrick datang dan menghajar Sean dipesta tadi, ketakutan membuncah dalam dadanya ketika melihat letupan emosi dari balik manik hitam Aldrick ketika ia menyuarakan kepemilikannya akan Joanna. Wajah pria itu tampak mengeras, seolah berusaha menahan emosinya. Aldrick menyeret Joanna dengan kasar, mendorong tubuh gadis itu ke dalam mobil dan mulai menjalankan mobil tersebut meninggalkan pesta begitu saja.

Joanna menelan salivanya, ia benar – benar takut melihat Aldrick yang seperti ini, aura pria itu jauh lebih membahayakan dari biasanya. Terakhir kali emosi melingkupi pria tersebut, Joanna berakhir dengan mengenaskan. Ia benar – benar tidak ingin berakhir dengan kondisi yang sama.

Tangan kiri Aldrick terasa panas mengenggam tangan kanan Joanna dengan kuat, sedangkan tangan kanan pria itu sibuk menggerakkan setir mobil dengan cekaman kuatnya. Aldrick sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya pada Joanna, salah satu hal yang membuat Joanna semakin cemas pada apa yang akan terjadi padanya setelah ini.

“Apa kau benar – benar ingin menjadi jalang, Anna?” suara berat Aldrick terdengar tertahan, membuat Joanna lantas menoleh pada pria itu dengan gelengan keras, membantah hal tersebut. Entah mengapa bukannya merasa marah akan ucapan Aldrick, Joanna justru merasa semakin takut.

Aldrick melirikkan matanya, decihan samar terdengar membuat Joanna menunduk dengan kedua matanya yang memanas. “Seharusnya kau katakan saja padaku, akan aku lempar kau ke salah satu mucikari terkenal, setidaknya kau akan mendapat imbalan atas tubuhmu itu. Bukannya justru memberikan tubuhmu secara cuma – cuma kepada pria miskin seperti Treffindor.”

Ucapan Aldrick terdengar tajam, membuat Joanna terus menggelang. “Aku bukan perempuan seperti itu…” lirih Joanna dengan isakan yang berusaha ia tahan. Aldrick lagi – lagi berdecih. “Apa menjadi jalang pribadiku tidak cukup bagimu?”

Dada Joanna terasa sesak, Aldrick terus berucap tajam dan merendahkan dirinya dengan lidah pedasnya. “Aku bukan perempuan seperti itu, Aldrick. Tolong berhenti merendahkanku.” Aldrick tidak menjawab lagi setelah itu, tapi yang jelas genggaman tangan pria tersebut semakin kuat.

Sesampainya mereka di mansion, Aldrick kembali menarik Joanna dengan kasar. Langkah besarnya sangat sulit untuk diimbangi oleh Joanna, Aldrick seolah tidak memberikan kesempatan bagi Joanna untuk menarik nafas barang sejenakpun. Pria Lington itu benar – benar dikuasai oleh emosi.

Aldrick membawa Joanna memasuki kamar bernuansa gelap miliknya, mendorong tubuh gadis itu ke ranjang dengan sangat kasar. Joanna tidak tahu harus melakukan apa, gadis itu sangat benci terjebak dalam kondisi seperti ini. Manik hazel Joanna mengikuti pergerakan Aldrick dengan khawatir, gadis itu dibuat membulat ketika melihat sebuah belati yang kini terayun diudara dalam genggaman pria tersebut.

ALDRICK'STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang