Happy Reading~
Sial!
Desisan yang menyimpan bendungan kemarahan itu sudah kesekian kalinya keluar dari mulut Aldrick. Penyebab utamanya sudah sangat jelas, percakapan via telepon yang terputus beberapa menit lalu benar-benar sukses membangunkan jiwa iblis Aldrick yang sejujurnya sudah jarang muncul sejak beberapa hari lalu.
David Morgan. Adik tirinya yang hampir 5 tahun menghilang itu, tiba-tiba muncul dengan omong kosong yang sialnya sukses membuat Aldrick naik pitam. Laju mobil pribadi yang tadinya dalam kecepatan normal, praktis berubah ugal-ugalan sedetik setelah percakapan via telepon itu terputus. Aldrick benar-benar menggila dibuatnya.
Omong kosong yang dituturkan oleh David terus terngiang dikepala pria itu, sialnya lagi omong kosong itu diperkuat dengan deretan foto yang masuk di laman pesan ponselnya. Jadi, Joanna yang saat ini berstatus sebagai istrinya itu ternyata adalah kekasih adik sialannya? Tidak. Aldrick tidak akan membiarkan itu.
Tanpa menunggu barang sedetik pun, Aldrick bergerak cepat keluar dari mobil pribadinya yang masih menyala. Pria itu membanting pintu mobil hingga terdengar suara gebrakan yang cukup keras. Mengambil langkah lebar, Aldrick memasuki ruang utama mansionnya sembari terus berteriak lantang memanggil Joanna.
"JOANNA!"
"Sial. JOANNA!"
Teriakannya seolah hilang kendali ketika mendapati tidak ada sahutan sama sekali dari sang istri. Seorang bodyguard kemudian menghampiri Aldrick.
"Maaf, Tuan. Nyonya Joanna sedang berada di kamarnya."
Aldrick menggerakkan langkahnya memasuki lift, sama sekali tidak perlu bersusah payah menjawab atau bahkan melirik si pemberi informasi.
Ia melirik foto yang ditampilkan dilayar ponsel miliknya. Berdecih, Aldrick mengetatkan rahang dengan jemari tangan yang seolah ingin meremukkan ponsel digenggamannya itu.
Kebahagiaan Joanna yang terabadikan di beberapa foto itu membuat Aldrick sangat terganggu. Senyum wanita itu yang jelas tercetak di momen kebersamaannya dengan David, adalah hal yang memuncaki list paling dibenci Aldrick saat ini. Joanna bahkan tak pernah menampilkan senyum seperti itu ketika bersama dengannya. Jangan harapkan senyuman, berbicara tanpa nada kebencian dan menganggap Aldrick adalah musuhnya pun tidak pernah.
Wanita itu selalu saja melawan, melawan, dan melawan padanya. Menunjukan wajah terpaksanya setiap kali berbicara dengan Aldrick. Tatapannya pun tak pernah melembut, kebencian selalu menguasi netra coklatnya itu ketika bersitatap dengan Aldrick.
Sial. Kenyataan ini sungguh mengganggu Aldrick. Ia merasa ingin membunuh seseorang detik ini juga.
Apa Aldrick perlu memberikan suatu hadiah agar istri tercintanya itu mengerti dimana posisinya?
Ya, Aldrick rasa perlu. Sangat perlu.
Ting.
"Tuan ada apa dengan anda?" Niel bertanya tepat ketika pintu lift baru saja terbuka, pria jangkung itu berjalan selangkah dibelakang Aldrick.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDRICK'S
ChickLit[REVISI] 21+ Bagi seorang gadis desa seperti Joanna, menginjakkan kaki di tanah kota adalah salah satu hal yang Ia idamkan. Baginya kota sangatlah indah, lengkap dengan tatanannya yang berkelas. Sayangnya hal itu berubah sesaat setelah ia bertemu d...