Happy Reading~
Joanna Oswald merupakan gadis desa yang memilih untuk hidup di kota setelah kematian sang kakek, Jest Oswald. Gadis berumur 20 tahun itu sudah menyandang gelar yatim piatu semenjak umurnya memasuki tahun ke-5. Rold Oswald yang merupakan ayahnya meninggal akibat penyakit jantung yang dideritanya ketika Joanna berusia 3 tahun, kemudian disusul dengan kematian sang ibu, Ainsley Oswald, yang dihukum mati akibat pembunuhan keji yang ia lakukan kepada sepasang suami isteri yang merupakan majikannya. Satu yang Joanna ketahui mengenai keadaan ibunya pasca kematian sang ayah, ibunya gila.
Berkat usaha kerasnya mengorek informasi dari sang kakek, Joanna jadi tahu bahwa keluarganya tak senormal keluarga anak – anak lainnya. Rold Oswald merupakan pria yang orang-orang anggap bodoh karena bersikeras menikahi Ainsley, seorang wanita gila darah yang berusaha ia jinakkan. Namun, terlepas dari seluk-beluk kelam keluarganya, Joanna tidaklah kehilangan masa kecilnya. Warga di desanya memperlakukan dirinya dengan baik, membuat Joanna melupakan latar belakang keluarganya yang tidak biasa.
Joanna tidak mengingat jelas bagaimana rupa kedua orang tuanya, terlebih sang ayah. Namun, ada sedikit bayang – bayang wajah cantik ibunya yang masih terekam diingatannya. Joanna tidak pernah membenci ibunya, bahkan setelah mendengar fakta mengejutkan mengenai sang Ibu dari kakeknya ketika umurnya 17 tahun, karena bagaimanapun, Ainsley Oswald tetap adalah Ibunya. Seseorang yang melahirkannya.
P
asca kematian sang kakek satu tahun lalu, Joanna memutuskan datang ke kota untuk memulai hidup barunya. Ia merasa kota adalah tempat yang cocok untuk memulai lembaran baru kehidupannya. Dalam bayangannya, kota adalah tempat indah yang di penuhi gedung-gedung tinggi yang tidak dapat ia lihat di desa, kota adalah tempat dimana orang-orang lebih mudah mendapatkan sesuatu. Dan yang paling terpenting, bagi Joanna kota adalah pusat dari segala kebahagian. Gadis itu berharap dapat menemukan jati dirinya di kota besar ini, dia yakin bahwa ia bisa menemukan kebahagiaannya barunya disini, New York.
Namun, sayangnya semua itu hanyalah harapan dan bayangan belaka. Sebab nyatanya semua bertolak belakang dengan apa yang ia bayangkan. Baru beberapa jam Joanna menginjakkan kaki di tempat serba modern ini, kesialan sudah ramai menimpanya. Ia hampir saja tertabrak oleh sebuah mobil, karena mengejar seorang pria yang merampas paksa tas miliknya. Akibat terlalu panik, Joanna sampai tak memperhatikan rambu – rambu lalu lintas yang sudah berubah merah bagi pejalan kaki seperti dirinya.
Namun, belum juga selesai dengan kesialan pertama, kesialan lainnya sudah terlebih dahulu menimpali. Bukan, hal yang tengah menimpanya saat ini bukan kesialan lagi namanya. Tapi masalah besar.
Mobil hitam yang hampir menambraknya tadi kini membawanya ke sebuah rumah besar, rumah yang bahkan besarnya tak pernah terbanyangkan dalam pikirannya sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDRICK'S
ChickLit[REVISI] 21+ Bagi seorang gadis desa seperti Joanna, menginjakkan kaki di tanah kota adalah salah satu hal yang Ia idamkan. Baginya kota sangatlah indah, lengkap dengan tatanannya yang berkelas. Sayangnya hal itu berubah sesaat setelah ia bertemu d...