09

329 48 4
                                    

"Hwa, Jae Hwan mana?" tanya Yura yang sekarang sudah duduk di meja kebesarannya di rumah sakit ini.

Jaemin yang sedang duduk bermain ponsel hanya menjadi pendengar tanpa mau menggangu.

"Dia gamau keluar dari dua minggu yang lalu, katanya Kak Yura ga dateng-dateng karena sibuk puasa sampe lupa izinnya padahal cuman seminggu ehh malah dua minggu." sindirnya.

"Nyindir kamu? Ya maaf, saya juga walaupun liburkan tetep laporan dari kamu dan yang lain itu dateng. Oh iya bisa tolong panggilan dokter Seok Jin dums."

"Udah berbini woi dia." gemas Hwa dan hanya dibalas dengan acuh.

Jaemin hanya mendengus saat mendengar itu, bisa-bisanya ngebanyol saat kerja.

Lima menit Yura menunggu akhirnya dokter Seok Jin datang.

"Ada apa dok?" tanya Seok Jin to the point.

"Duduk dulu."

Setelah Seok Jin duduk Yura langsung menjelaskan kenapa ia dipanggil keruangannya.

"Jadi bagaimana? Saya harap dokter memiliki kenalan agar tenaga kerja disini tidak kalah angka dengan pasien." Ucap Yura dengan nada serius.

"Saya memiliki kenalan dok dan kebetulan dia juga memiliki kinerja yang bagus. Bagaimana?" tawar Seok Jin.

"Baiklah, panggil dia besok jam sembilan." putus Yura.

Setelah itu Seok Jin keluar dari ruangan mikik Yura.

"Teteh bisa serius juga ya?" gumamanya.

"Dek mau ikut pasien teteh yang lagi ngambek?" tawarnya.

Jaemin mengernyit bingung Yura yang melihat itu cuman ketawa jaim doang.

Biasa kalau ketemu sama doi mah ketawa jaim kalau di depan teman ketawa udah kaya mau mati besok.

"Yuk ah." setelah itu Yura berdiri dan memimpin jalan, karena kesel Jaeminga menyamakan langkahnya Yura berhenti yang mau gamau membuat Jaemin berhenti juga. "Jangan di belakang gitu, teteh bukan orang penting. Sini, samain langkahya sama teteh."

Yura menatap dua suster yang berada didepan kamar Jae Hwan aneh.

Kenapa lagi dia? Tanya Yura dalam hati.

Dengan cepat Yura langsung kearah tempat para suster beridiri. "Ada apa ini?" tanya Yura to the point.

Dapat Yura lihat mereka semua terkejut kala melihat Yura dengan wajah tak bersahabat.

"B-beg-"

"Bicara yang jelas saya tidak sedang berbicara dengan orang gagap, benar?" tanya Yura dengan suara yang sangat tajam.

Ini kemana ilangnya ke autisannya? Tanya Jaemin terheran-heran dalam dirinya.

"Jae Hwan tidak ingin makan dan keluar, dia menunggu dokter." jelas suster yang bername tag Rara Zhang.

Yura mengangguk. "Kalian bisa kembali bekerja, Jae Hwan biar jadi urusan saya." jelas Yura dan kedua suster itu langsung menghilang dihadapannya.

Yura mengetuk pintu berwarna berbeda dari yang lain. "Jae Hwan ini Kak Yura sayang." panggil Yura tanpa menunggu lama pintu lansung terbuka.

Sosok yang menggemparkan rumah sakit selama dua minggu ini langsung memeluk kaki Yura dan menangis.

Yura langsung menyamakan dirinya dan Jae Hwan lalu memeluknya dengan penuh kasih sayang.

"Kamu kenapa hm?" tanya Yura seraya mengelus punggung kecil didalam rengkuhannya ini.

"K-kakak l-lama dateng!" isaknya.

Yura lansung mengangkat kepala Jae Hwan lalu mencium kedua pipi gembulnya. "Maafin Kakak ya? Kan kamu tahu Kakak waktu itu belum bayar puasa." jelasnya.

Jae Hwan mengucek matanya lalu mengerucutkan bibirnya. "Kakak sama kaya Kak Taehyung!"

Deg.

Yura menahan nafasnya selama lima detik lalu dihembuskannya kembali. "Oke, jadi... Untuk menebus semuanya ayok kita jalan-jalan sama Kakak ganteng!"

"Jae Hwan juga ganteng Kak!" rengeknya.

"Halah halah, sini kamu." Yura langsung menggendong Jae Hwan dan menghadap kearah Jaemin yang sepertinya memerhatikan interaksinya dengan Jae Hwan.

"Ah iya dek, ini Jae Hwan dia bukan pasien disini tapi dia orang sepesial pake telor." jelas Yura.

Jae Hwan menatap Jaemin dengan pandangan takut. Jaemin yang paham dengan pandangan itu langsung mendekat dan mengelus surai hitam milik Jae Hwan.

"Jangan takut, Kakak bukan orang jahat."

Hati Yura menghangat tanpa ia sadari seulas senyuman terbir dibibir mungilnya. "Maafin Jae Hwan ya dek, dia punya traumatik berat sama orang baru jadi ya gitu, pahamkan?" jelas Yura yang dibalas anggukan kepala.

"Kak Jaemin pacar Teteh?" tanya Jae Hwan dengan wajah polos.

"Iya Dek kalem otw ya, do'ain oke?"

"Selalu!!!" setelah itu Jae Hwan langsung memeluk leher Yura.

Jaemin?

Ya kira-kira wajahnya seperti ini...

Ya kira-kira wajahnya seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Datar.

Jaemin sudah tak memiliki kata-kata lagi jika sedang bersama dengan Yura.

Habis semua kosa kata di dunia ini.

Taruna - Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang