Play: Eyes, Nose, Lips [Taeyang]
Happy reading!
..Sudah dua minggu lamanya Yura tak menemukan Jaemin. Bahkan, saat Ayahnya Jira mengatakan ada 7 korban dari Taruna itu sudah membuat dirinya pesimis.
Tidak mungkin bukan?
Bahkan 7 orang itu belum ditemukan. Hei! Yura frustasi sekarang!
Bahkan cerita yang diceritakan Mingyu kemarin masih belum bisa ia terima, dirinya yakin Jaemin-nya tak akan kenapa-kenapa.
Pasti Jaemin terdampar di pesisir bukan? Iya, Yura yakin. Tapi sepertinya kenyataan menampar dirinya, selama dua minggu pula Yura sudah menyisiri pesisir. Dan hasilnya nihil.
Yura menatap hamparan laut dengan tatapan kosong, bahkan Ayahnya yang sudah berdiri disampingnya dirinya tak merasakannya. Yura hidup tapi fikirannya ntah berada dimana.
"Adek."
Yura menoleh kesumber suara lalu berdiri dan menghapus sisa airmatanya.
"Jaemin ketemu." kata Ayahnya, tapi msngapa wajahnya sedih?
Mata Yura tebalalak kaget. "Dia gak apa-apakan? Dia cuman kaya Mingyu'kan? Di-"
"Dia udah ga ada." potong Ayahnya cepat.
Yura tersenyum getir. "Ayah bohong pasti sama Yura! J-Jaemin masih ada! Jaeminku masih ada!" Yura berlari menuju tenda yang kemungkinan terdapat ja- ah! Memperjelasnya saja sudah membuat dirinya lemas bukan main.
Disana, Yura melihat tim sar membawa bungkusan yang Yura tak tau apa namanya itu. "Kak Eunwoo!" teriak Yura.
Eunwoo langsung menoleh lalu dengan senyum mirisnya ia menatap kantung jenazah yang ia bawa bersama timnya. "Ini Jaemin."
Tidak!
Kumohon!
Tidak lagi!
Yura berlari kearah Eunwoo dan menatapnya lalu menatap kantung jenazah terus seperti itu, hingga tubuhnya lemas dan semua terasa begitu ringan.
>>
Yura menyipitkan matanya dan menatap sekitar, hampa dan tenang.
Itu yang ia rasakan kala pertama membuka kedua matanya.
"Aduh!" Yura meringis kala merasakan kepalanya seperti di jitak oleh seseorang.
"Ngapain disini Teh?"
Suara itu! Suara yang hampir empat minggu ia rindukan. Yura menoleh dan mendapatkan Jaemin dengan bajunya yang serba...
...putih?
What the-
"K-kamu gak apa-apakan?! Kamu sehatkan! Teteh yakin itu! Ayok kita pulang Teteh mau buktiin ke semua orang kalo kamu itu gak kenapa-kenapa ka-"
Jaemin memegang pundak Yura lalu mengangkat wajah cantiknya dan menghapus airmatanya dengan kedua ibu jarinya. "Wanita cantik tidak boleh menangis, ingat?" bukannya berhenti airmatanya malah makin deras.
Jaemin tersenyum lalu menggeleng lemah. "Aku sama Teteh itu udah berbeda."
Yura tersenyum getir lalu menggeleng. "Ga, kita sama!"
"Teh..."
Yura menggeleng. "Ayok pulang." lirihnya.
Jaemin menggeleng. "Aku gabisa Teh, disini udah jadi tempatku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruna - Na Jaemin
Fanfiction[ END ] [ ׂׂૢ་༘࿐ follow dulu sebelum membaca ya! ] "Dek, kamu nganggap teteh apa?" "Teteh kan bahasa indonesianya kakak, berarti teteh itu kakak aku." "Astaga dek, padahal teteh minta di nikahin sama kamu..." Ini adalah kisah seorang taruna militer...