Rindu sama pasangan terkeju ini T-T.
Apalagi.... Hoshi baru aja melakukan ya, hmmm-_-
Happy Reading babyy^°^
~~~
Tak bisa mengatakan langsung bahwa aku rindu, tapi aku selalu bisa mengatakan pada setiap sujudku pada-Nya.
Bahwa aku rindu dan berharap suatu saat dipertemukan kembali.-Aster
Mingyu terlihat gusar saat beberapa minggu yang lalu Ayahnya mengatakan bahwa dirinya dijodohkan oleh Yura.
Hell.
Yura itu, eum... Hanya sahabat Mingyu tak lebih. Mingyu tau luar dalem Yura begitu 'pun sebaliknya, tapi mengapa bapak Kim Jinan ini mengatakan bahwa dirinya dijodohkan oleh dedemit satu itu?!
Astaghfirulloh.
"Gyu? Lagi ada masalah?"
Pikiran Mingyu beserta asumsi -yang benar-benar apa adanya- langsung terpecahkan saat wanita yang didepannya ini, berbicara. Ya, benar wanita itu Jira.
Wanita yang menjadi bucinnya Mingyu sampe ke ubun-ubun.
Mingyu senyum. "Gapapa kok, urusan kantor aja." kantor darimananya?! Mulut dan hati Mingyu sepertinya sedang tidak bisa diajak kompromi.
Jira ngangguk. "Kalau ada apa-apa cerita, jangan dipendem sendiri." nasihat Jira yang pastinya langsung diangguki oleh Mingyu. Bahaya kalau tidak diangguki secepatnya, bisa-bisa budek kupingnya.
"Ra, aku mau nanya boleh?"
"Apa?"
"Semisal salah satu diantara kita ada yang dijodohin, gimana?"
Hening sesaat menyelimuti mereka berdua lalu tiba-tiba suara tawa Jira menggelegar keluar. "Aduh Gyu lucu kamu, mana mungkin zaman sekarang jodoh-jodohan? Emang zaman Siti Nurbaya?"
Ada aku sama temenmu buktinya!
Teriak Mingyu dalam hati. "Oh? Hehe, berarti ga ada ya Ji?" tanyanya dengan suara lirih.Jira mengerutkan keningnya. "Emang ada apa? Kok kaya lagi mikir berat?" tanyanya.
Mingyu menggeleng. "Ngga, bukan apa-apa."
Karena, aku belum siap kamu tahu sebenarnya.
**
Mingyu lesu, karena sekarang adalah hari lamaran. Bukan bukan lamaran ke rumah Jira yang berada di Lombok. Tapi lamaran kerumah dedemit, maksudnya Yura.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruna - Na Jaemin
Fiksi Penggemar[ END ] [ ׂׂૢ་༘࿐ follow dulu sebelum membaca ya! ] "Dek, kamu nganggap teteh apa?" "Teteh kan bahasa indonesianya kakak, berarti teteh itu kakak aku." "Astaga dek, padahal teteh minta di nikahin sama kamu..." Ini adalah kisah seorang taruna militer...