34.

248 32 2
                                    

Yang tadinya Selat Sunda aku ubah jadi Kalimantan ya:)

╬ menuju ending

ԅ Taruna ԅ

Yura menghpus air matanya yang terus turun layaknya air terjun tak berujung. Begitu syok kala mendengar berita Perahu Angkatan Laut yang Jaemin dan Mingyu taiki tenggelam karena menabrak batu karang lalu tak lama setelah itu tsunami datang, itu berita yang Yura tahu dari siaran televisi dan postingan instagram yang selalu mengucapkan 'Save For Indonesia'

"Ga ada penerbangan jam ini juga Mbak?!" tanya Yura yang sudah putus asa.

"Maaf Mbak, tapi penerbangan jam ini tak ada, penerbangan Kalimantan ada tiga jam lagi. Karena kondisi disana sedang tidak memungkinkan."

Yura langsung meninggalkan tempat sialan itu, buru-buru mencari smartphonenya ditasnya lalu menekan nomor ponsel Mingyu.

Tapi lagi-lagi, Yura seperti tertampar akan kenyataan. Mingyu juga salah satu korban.

Tubuh Yura merosot dengan bahu yang bergetar hebat tak peduli dengan tatapan orang-orang yang menatap dirinya aneh. Sebab, sekarang pikirannya sedang buntu, dirinya tak sanggup menunggu tiga jam lamanya.

Drrt.. Drrt...

Yura mengangkat ponselnya masih dengan air mata yang terus berjatuhan.

"Halo?"

"Ke bandara penerbangan Angkatan Udara sekarang, dua puluh menit lagi pesawat landing."

Yura langsung berdiri dan menghapus airmatanya.

"Aku otw Bang."

Selama diperjalanan Yura melajukan motornya dengan kecepatan yang sangat luar biasa mencari mati bahkan ia tak peduli dengan klakson kendaraan yang lain, pikirannya hanya satu.

Jaeminya selamat dan Mingyu selamat.

Jika memang Sang Kuasa berbaik hati, izinkan Yura bertemu dengan sang pujaan hati sebelum pergi.

Yura langsung memarkirkan motornya asal lalu berlari kearah Angkatan Udara yang sebentar lagi akan berangkat menuju lokasi.

"BANG YUTA!" teriak Yura dan namanya yang ia teriaki langsung berlari kearahnya lalu memeluknya.

"Semuanya akan baik-baik aja dek, udah jangan nangis nanti Abang di tembak mati sama Ayah kamu bahaya." Yuta berusaha membuat Yura tersenyum namun gagal.

"BANG AYOK BERANGKAT SEKALIAN BAWA ANAKNYA JENDRAL YUNHO!"

>>

Selama dalam perjalanan tak henti-hentinya Yura memanjatkan do'a agar sahabatnya dan sang pujaan hati selamat.

"Tidur dek, kamu kayanya kurang tidur ya?"

Tebakan Yuta memang tak pernah meleset, dengan berat hati Yura menyenderkan kepalanya di bahu Yuta dan memejamkan matanya dan berharap,

Semoga semuanya baik-baik saja.

>>

Media tersebar dengan pesatnya, Jira yang sedang menyiapkan berkas untuk sidang hari esok langsung mencekramnya dengan kuat.

"Kapal Angkatan Laut yang berada di laut Kalimantan tenggelam, di duga menabrak karang namun tak berapa lama tsunami datang, Namun pi—"

Tolong, katakan ini bercanda Gyu.

Taruna - Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang