LUPA NULIS
FLASHBACK SEBELUM SEMUANYA TERJADI, ON.
SI GOBLO EMANG😭😭
...
Engkau pencuri hati
Tanpa pernah sadari
Aku dipeluk nanar
Tiada bergeming
Usah peduli.[Temaram: Fiersa Besari]
...
Setelah pertemuan satu minggu yang lalu dengan cinta pertamanya —Lee Jihoon— sebenernya bukan cinta pertama tapi Yura menganggapnya seperti itu. Yura makin intens sama masa lalunya itu, bahkan hampir satu minggu juga Yura tak mengunjungi tempat dede gemes kata Yura. Padahal itu tempat lelaki tampan, gagah nan menawan. Idiot emang Yura tuh.
"YURAAA LO APAIN ABANG GUE HAH?!" suara teriakan seorang perempuan yang menggunakan celana bahan warna hitam, sepatu pantofel, kaos didalam jas yang berwarna putih beserta jubah atau jas Yura lupa yang berwarna hitam, dan syal yang rombe-rombe. Taukan pakaian pengacara saat dipengadilan? Maklum, cara penilaian seorang Jung Yura itu minus.
Yura tahu ini, hehehe...
"Eh goblok lo ke rsj pake baju pengadilan mau nuntut orang gila?!"
Tiba-tiba pipi Jira —orang yang dateng teriak-teriak dan dinilai gajelas oleh Yura— memerah. Tapi, masa bodoh!
Jira langsung duduk dihadapan Yura yang terhalang meja yang penuh berkas yang tak Jira ketahui apa isinya. "Itu kenapa Bang Jihoon?! Gue yakin ada sangkut pautnya sama lo, ngaku!"
Dan si bodoh Yura...
"Iya, baik-baik lo sama calon kakak ipar."
Baru saja Jira akan mengomel Yura sudah mendahuluinya dan membuat Jira bungkam. "Soalnya gue bantuin Abang lo buat ngelamar calon Jalalestarinya. Aww jadi malu,"
"Lo bercanda?" tanya Jira dengan penuh selidik.
"Ya lo pikir gue bakal ngelepas Jaemin begitu aja?! Neper!"
"Be smart Yur, Never not neper."
"Mulut orang Sunda beda sama mulut orang Inggris, udah sono pegi lo! Kerjaan gue numpuk."
"Ini juga mau minggat, ga minat gue lama-lama sama lo!" setelah itu Jira menghilang dibalik pintu berwarna putih milik Yura itu.
"Untung temen ye, coba kalo orang lain gue gibeng tu orang."
...
"MINGYUUU."
"MINGYUUU."
"MINGYUUU MAIN YOKKK!"
DUK!
"Wadidaw berani banget ni sendal eger 10 rebuan mendarat diatas kepala." gerutu Yura sambil ngelus-ngelus kepalanya yang baru saja menjadi tempat mendarat sendal eger 10 rebuan, iya sendal sawalow.
Baru saja hendak meneriaki rumah Mingyu pintu langsung terbuka dan menampakkan sesosok yang daritadi diteriakin. "Gunanya disediain bel itu buat dipake, ga ngerti cara pakenya? Google ada gosah katrok!" belom salam, belom nyapa udah disembur aja Yura.
"Kelamaan mencet bel mah, mending teriak." kilah Yura.
"Mana sendal gue?"
Yura menatap Mingyu horor. "Lo yang lempar ya?" tanya Yura.
"Iya, lagian bacot banget lo jadi manusia." jawab Mingyu dengan santainya sambil mengambil sendal yang dipegang Yura lalu dipakainya.
"Lo nih ya, nanti pas rumah tangga sama Jira jangan-jangan KDRT terus kali ya?!" tuduh Yura.
"Ya kaga lah! Sama dia mah gue bakal jadi future husband." balas Mingyu.
"Halah putur-putur, oh iya Jaemin apa kabar Gyu?"
"Selama lo ga ada dia makin baik."
"Selama gue ada?"
"Menderita."
"Bangsatnya engkau wahai Kim Mingyu~" lirihnya dengan wajah pura-pura sedih.
"Udah ah sono balik! Gue mo ngapel kerumah Jira." usirnya tanpa ada halus-halusnya.
Ingat mereka —Jira dan Mingyu— pernah bilang apa?
Jangan pernah ngasih hati ke Yura nanti minta seluruh organ tubuh. -Jira dan Mingyu 2K20
..
Yura menatap sekeliling dengan tanpa gairah untuk melakukan sesuatu. Yaaa gimana ngga? Omongan Mingyu tadi tuh seakan menembak Yura tepat dijantung.
Apa bener selama Yura berkunjung kesana Jaemin merasa menderita ya?
"Tumben ngga main kesana?"
Yura langsung nengok waktu tiba-tiba ada yang ngajak ngobrol.
"Eh?"
"Kok kaya kaget gitu mukanya?"
Buru-buru Yura kontrol muka. "Kamu ngapain kesini?"
"Libur teh, tadi pertanyaan saya belum dijawab loh."
"Yang mana?" kerutan samar terlihat dijidat jenong Yura.
"Kenapa ga main lagi?" ulang Jaemin —orang yang ngajak ngobrol Yura—.
"Ohhh, teteh sibuk." jawab Yura sekenanya.
"Serius?"
Yura menghela nafas. "Oke kamu menang." senyum kemenangan tercetak diwajah Jaemin mendengar itu. "Kamu...risih ya ada teteh?"
Alis Jaemin terangkat satu. "Risih?"
"Iya."
"Kedatangan teteh?"
"Iya."
"Kata siapa?"
"Mingyu beberapa jam yang lalu."
"Jangan percaya omongannya teh, buktinya saya kangen direcokin teteh."
PANGGILIN AMBULAN! YURA SESEK NAFAS!
...
Gini ya rasanya jatuh cinta? Jadi makhluk paling bodoh demi seukir senyuman diwajahnya.
-Na Jaemin
..
Tbc.
Dua ceunah.... Nahkan gatau besok kata aku ge. Qkwkwkwk
Btw, yang mau UNBK semangat ya!!!
Jangan lupa vomment<3
-xoxo
KAMU SEDANG MEMBACA
Taruna - Na Jaemin
Fanfiction[ END ] [ ׂׂૢ་༘࿐ follow dulu sebelum membaca ya! ] "Dek, kamu nganggap teteh apa?" "Teteh kan bahasa indonesianya kakak, berarti teteh itu kakak aku." "Astaga dek, padahal teteh minta di nikahin sama kamu..." Ini adalah kisah seorang taruna militer...