12.

311 40 5
                                    

Ciee udah puasa~

Selamat menunaikan ibadah puasa ya:")

Mon maap ini suka ngaret ahaq.

>>

"Gyu lo yakin gamau bukber sama gue?" rengekan Yura yang sudah kesekian kali ini sudah tidak dihiraukan oleh Mingyu.

Yura sekarang berada dipangkalan perbatasan dan ternyata Mingyu mendapati tamu tak diundang.

"Lo tuh bukan mau bukber sama gue malih, tapi sama Jaemin 'kan?" Mingyu menghela nafas saat melihat Yura nyengir kuda. "Yur, gue mau lo dapet yang terbaik. Hakikatnya seorang wanita itu dikejar bukan mengejar, paham?"

Yura menggeleng lalu mengangguk. "Tapi, gue juga gamau dikejar terus takut besar kepala." balas Yura.

Mingyu yang tadinya sedang menghadap lautan langsung mengesampingkan tubuhnya dan menatap Yura.

"Yur gue udah kenal lo dari sebelum lo kenal Jaemin. Gue pengen yang terbaik buat lo, kalau Abang lo ga ada gue yang akan pasang badan untuk lo. Gamau kejadian beberapa tahun yang lalu terulangkan?" Mingyu menatap Yura lalu tersenyum. "Dimana semuanya hampir hancur."

Yura menundukan kepalanya dirinya menahan air mancur yang sebentar lagi akan meluncur.

"Sini-sini peluk om dulu Adeknya." Mingyu langsung merengkuh tubuh mungil Yura.

"Huhu Om Adek mau es krim nih tapi di pinggir laut emang ada?"

Pletak!

Mingyu langsung menjitak kepala Yura. "Udah tau ga ada masih aja nanya! Sono balik ntar dicariin Jendral Yunho." canda Mingyu yang dibalas kekehan geli dari Yura.

"Ah iya maafkan Adinda Kakanda harus pergi meninggalkan Kakanda saat sedang bertugas."

"Tak apa Adinda Kakanda bisa jaga diri. Hati-hati dijalan Adinda."

"U She Up Kakanda."

Yura langsung berbalik dan meninggalkan Mingyu yang sedang berdiri didermaga. Yura tersenyum bertuntungnya dirinya mendapat sahabat seperti Mingyu.

>>

"BUNDA YURA SAHURNYA MAU PAKE SAMYANG YA!" teriak Yura yang sedang berada di ruang tamu.

Bunda Yura yang sedang berada di kamar.

Yura menunggu balasan tapi tak ada balasan padahal wa Bundanya online.

Dasar ngartis!

Drtt drttt

Ponselnya menjerit meminta tuk di jawab mau tak mau diraih ponsel pintarnya yang berada di sampingnya itu.

Matanya terbelalak kala melihat siapa yang meneleponnya itu.

Ya ampon jodoh kok bisa pas gitu ya, ahaq.

"Ada apa dek?"

"Teteh bisa ke tempat aku ga?"

"Apapun itu demi kamu Teteh bisa kok. Kapan?"

"Sekarang."

"Meluncur pak bos!"

Yura langsung mengambil kunci mobilnya lalu langsung meluncur ke tempat Jaemin.

Namanya juga bucin, apapun pasti akan dilakukan. Itu bagi Yura.

Kalau Jaemin...

...Yura saja tak tahu apa isi hatinya, karena dia terlalu mengombang-ngambingkan perasaannya.

>>

Yura tersenyum saat melihat Jaemin menggendong tas ransel berwarna hitam dan pakaian yang causal, sangat terlihat bahwa Jaemin bukan calon pengabdi negara.

Yura meneka klakson mobil lalu membuka jendela. "Dek nunggu grobak?"

"Ngga kok Mbak, ini grobak saya udah sampe."

"Sialan kamu dek! Masuk!"

Bukannya langsung masuk di kursi penumpang disamping kursi kemudi Jaemin malah berjalan ke arah kursi kemudi.

"Kalau ada lelaki kenapa ga lelaki aja yang nyetir? Teteh pindah gih."

Senyum Yura langsung mengembang lebar. Yura langsung melepas seatbelt lalu turun dan beralin ke kursi penumpang sebelah kursi kemudi.

"Kamu udah liburan dek?" tanya Yura yang sedang memasang seatbelt.

Jaemin mengangguk lalu menyalakan mobil milik Yura. "Udah Teh ntar sampe lebaran." walaupun membalas ucapan Yura akan tetapi fokuabJaemin tetap ke jalan raya. Sebab, keselamatan adalah nomor satu baginya.

"Ngga pulang ke Surabaya dek?" alih-alih memancing Jaemin bercerita Yura sudah seperti seorang reporter.

"Ngga Teh, nanti Ibu sama Ayah paling yang ke Jakarta." jelas Jaemin.

Yura hanya bisa ber-'oh' ria saja. Tiba-tiba suatu pemikiran licik tapi menguntungkan terlintas.

"Macet nih dek, buka puasa gimana?"

"Di thrive thru gapapa Teh? Kalau di rumah makan atau resto kayanya ngantri deh."

Yura mengangguk setuju padahal dalam hati sudah buat pesta kembang api.

>>

Pukul setengah tujuh malam Yura dan Jaemin sampai dipekarangan rumah tantenya Jaemin.

"Dek ntar tarawih ga?" Jaemin yang tadinya sudah ingin membuka pagar langsung terhenti.

"Ngga Teh, istirahat dulu saya. Besok kayanya."

"Oke, selamat istirahat ya dek!"

Aku tahu rasanya cinta sepihak. Tapi, tak apa walaupun seperti itu. Aku tetap sayang kamu.
-Jung Yura.

TBC.
.
.
.
.
AKHIRNYAAAA:"))))

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan ya•-•

Vomment don't forget.

Gatau kayanya part ini aku cepetin efek terlalu berpikir keras hingga mentoq.

Xoxo

Taruna - Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang