30.

232 34 2
                                    

Karena kemarin sudah puncaknya, hari ini dan dua hari kedepan akan aku persembahkan...

Bagaimana caranya Jaemin bisa suka sama Yura dan bagaimana caranya dia nembak.

Karena kan tiba-tiba gitu diatas mereka pacaran, ku perinci dengan tiga part cukup kayanya.

KAYANYA, GATAU NANTI KALAU BESOK.

H3h3..

Happy reading guys!>∆<

•••

Kita itu manusia biasa, kalau dihadapi orang kaya gitu terus bisa membuat darah tiba-tiba mendidihkan?

•••

Jaemin menatap sengit Yura yang sejak tiga jam yang lalu tidak berpindah tempat dan juga tidak berpindah pandangan.

Jaemin ke kanan matanya ikutan ke kanan.
Jaemin ke kiri matanya ikutan ke kiri.
Jaemin push-up matanya makin semangat buat liatinnya.

Nahkan nahkan...

Ini anaknya siapa sih bisa seagresif itu?!

"Tante lo udah nunggu tuh Jae!" canda temanya yang memiliki kulit seputih susu itu.

"Pala lo tante gue Jen! Risih gue, panggil teteh lo coba."

"Buat apa?" tanyanya dengan wajah serius yang terpatri.

"Ngilangin setan, teteh lo'kan pawang diakan?!" jawaban Jaemin barusan membuat Jeno —adiknya Jira— ngakak.

"Si goblooooooo." ucap Jeno sambil memegang perutnya karena tertawa.

"Lagian udah seminggu loh tu nenek lampir disana!" sengit Jaemin.

Jeno mengusap ujung matanya karena tawanya airmatanya sampai menetes. "Jangan benci nanti bucin."

Jaemin menatap horor Jeno. "Gue? Bucin dia?" tanyanya sambil menunjuk Yura yang masih memerhatikan Jaemin dari tempatnya.

"Iyalah! Masa sama Teteh gue?!"

"Mustahil bro! Lebih baik gue sama orang cacat daripada sama nenek lampir." katanya.

Taruna - Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang