Bagian 20 : Forgive Me, Karin

33 4 0
                                    

Hal yang paling sulit dalam hidupmu adalah ketika kau dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama membingungkan. Bolehkah sedikit saja bersikap egois?

-Alfian Mahendra

***

Setiap manusia lahir dengan segala ketetapan yang sudah digariskan Allah untuknya. Jodoh, mati, bahagia, dan celaka sudah ditentukan Allah sejak usia kandungan empat bulan. Allah juga menciptakan hati agar manusia bisa saling merasakan cinta dan kasih sayang. Namun terkadang, banyak cinta justru menyalahi aturan main yang sudah ditetapkan-Nya. Manusia banyak tertipu oleh setan hingga cinta kepada-Nya menjadi buta. Karena itulah Allah menciptakan kecewa agar manusia senantiasa selalu mencintai penciptanya.

Itulah yang dirasakan Alfian sekarang. Ia rasa Allah telah menghadirkan cinta itu kepadanya, di dalam hatinya. Dan cinta itu tersampaikan pada seorang gadis polos yang penuh kejutan. Gadis yang berhasil mencuri hatinya kembali setelah sekian lama terluka.

"Anak mama lagi jatuh cinta ya?"

Alfian terkesiap mendapati mamanya kini sudah berada di sampingnya.

"Eng..Enggak kok Ma, mama sok tahu,"

"Anak mama emang udah dewasa ya. Tapi sayang dia gak pandai berbohong."

"Gadis yang berhasil mencuri hati anak mama, apakah yang kemarin datang dan hampir kamu cium itu?"

Alfian tersentak mendengar pernyataan terakhir mamanya. Bagaimana ia bisa tahu?

"Jangan tanya mama tahu dari mana. Kemarin mama liat kamu tiduran sama dia di taman. Posisi kalian intim banget,"

"Ihh mama kok gitu sih,"

"Untung aja hujan nyelametin dia dari kamu. Kalo nggak, mama udah gantung kamu di pohon jengkol karena udah berani mau ngotorin anak orang,"

Alfian berdecak mendengar ledekan mamanya. Alfian juga tahu batasan. Dia tak akan bis merusak gadis manapun. Apalagi dia.

Alfian lalu memandang sekeliling. Menatap jejeran piala dan sertipikat yang terpajang di kamarnya. Lalu beralih pada sebuah foto dirinya bersama seorang pria yang sedikit tua.

"Ma, tapi Alfian gak yakin. Alfian masih pegang janji Alfian sama Om Hariman, Ma."

"Itu terserah kamu sayang. Mama cuma bisa doain yang terbaik aja buat kamu. Apapun pilihan kamu, Mama dukung selagi itu gak menyimpang dari kebenaran."

"Tapi Alfian harus cari kemana lagi Ma? Om Hariman sama sekali tidak meninggalkan jejak apapun,"

"Bersabarlah. Allah mencintai orang-orang yang bersabar,"

Mamanya benar. Alfian harus bersabar. Dia juga harus meningkatkan usaha ekstranya agar janji itu dapat tertunaikan. Meskipun menyakitkan.

📖📖📖

Langkah Karina terasa ringan sekali. Hatinya senang. Bahagia, meski tak tahu apa yang menyebabkan bahagia itu datang.

Karina berjalan menuju ruang latihan. Dengan segera ia mengganti bajunya dengan kaus tim yang ia bawa dari rumah. Beberapa orang tampak sedang memainkan bola dan memasukkannya ke ring. Karina sengaja ikut ekstrakurikuler basket karena memang ini adalah hobinya. Juga sebagai bentuk tunai dari janjinya kepada ayahnya dulu. Menjadi seorang pemain basket profesional. Walau memang ada peran Alfian juga. Kalau bukan karena Alfian yang terus ngeyel memintanya ikut bergabung, Karina sebenarnya malas. Ia lebih tertarik bergabung ke klub-klub nasional.

Alfian juga sudah sampai di ruangan. Ruang olahraga ini terdiri dari dua buah lapangan basket. Satu untuk putra dan satu untuk putri. Jadi mereka bisa latihan di waktu yang bersamaan.

THE AFFORDABLE HEART (SERI 1) (TAMAT✔✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang