Kegilaan Erchilla | 27

5K 918 153
                                    

Para wanita di kediaman Kezlin tengah menata meja makan ketika Dean pulang dengan terburu-buru. Sari yang melihat sosok anak pertama majikannya itu berjalan cepat pun hanya bisa melihat, kemudian tak lama Nenek Atalia melihat sosok Dean sebelum benar menghilang.

"Dean, mana Alerion?"

Dean menoleh dan cèngo. "Aku enggak sama Rion, Nek. Aku masuk dulu."

"Tadi cari kamu loh, Dean. Dean!" seru Atalia.

Arsha yang mendekat pun melihat obrolan mertuanya dengan Dean pun hanya melihat. "Alerion menelepon katanya enggak ketemu kakaknya."

"Dia datang terburu-buru dan masuk, kesambet lagi kayaknya." Atalia berkomentar. "Anak jaman sekarang, pulang mana ada salamnya, langsung masuk, masuk seruduk!"

Arsha mengantungi ponselnya dan menaiki tangga ke kamar Dean berada. Pintu kamar putera pertamanya itu terbuka separuh, tampak Dean sedang mengeluarkan tas ransel besar dari atas lemari.

"Dean, kau darimana tadi?" tanya Arsha.

Dean menoleh sambil bergerak ke lemari mengambil pakaian. "Dari jalan-jalan aja, Ma. Alerion kenapa nyari aku, aku tahu jalan pulang kok, Ma."

Arsha duduk di ujung ranjang dan memegangi tas Dean. "Mama khawatir kamu berbuat aneh-aneh lagi, Dean. Alucian juga cari kamu sepulang kuliah, kasihan kan?"

"Aku enggak aneh-aneh kok, Ma."

"Trus sikap kamu sekarang ini, kamu pikir enggak aneh? Datang tanpa salam, masuk buru-buru, sekarang? Kamu ngapain masukin pakaian kamu ke tas? Mau minggat?" tanya Arsha lesu.

Dean tersenyum kemudian berjongkok di depan mamanya. "Dean enggak minggat, Ma. Aku hanya... hanya mau ke Jogja, ada urusan kantor."

"Kamu yakin?" tanya Arsha mencari kebohongan Dean.

"Yakin, Mama. Aku lanjut berberes dulu ya," kata Dean meyakinkan mamanya.

Arsha membantu Dean berkemas, ini bukan untuk pertama kalinya putera pertamanya itu pergi keluar kota. Dean pun berkata jika dirinya tak bisa makan malam bersama dan berangkat ke bandara. Alucian yang menawarkan dirinya untuk mengantar Dean, meski awalnya Dean tak mau tapi akhirnya menyetujui.

"Aneh, aku baru tahu kalau Kak Dean keluar kota mendadak gini," kata Arion pada saudara kembarnya ketika keluar dari kamar.

"Bukankah Mr. Clowy datang lusa?"

"Bukan di Jogja, tapi Mr. Clowy mau ketemuan di Jakarta."

"Ini aneh, tapi ya sudahlah." Alerion mengiyakan saja dan duduk bersisian di meja makan.

"Dean mana, Ma?" tanya Kezlin yang duduk usai mandi.

"Keluar kota, Pa." Arion menjawab.

"Mendadak gini? Udah berangkat?" tanya Kezlin menoleh sekitar.

"Iya, Pa. Diantar Alucian tadi," jawab Arsha.

"Sudah ayo makan, nenek udah lapar, nih." Atalia duduk sambil menaruh sepiring besar udang goreng tepung di meja makan.


Alucian tak merasa aneh dengan kepergian kakaknya ke luar kota, apalagi hanya ke Jogja itu dekat dariapda harus ke Bali atau luar negeri seperti beberapa bulan lalu. Hanya saja, ini sungguh dadakan. Kakaknya itu biasanya akan memberitahu satu atau dua hari sebelumnya, tidak kali ini, sungguh sangat dadakan.

"Kenapa melihatku begitu?" tanya Dean yang bertanya akan sikap Alucian yang melihatnya beberapa kali.

"Aku hanya merasa ini sungguh sangat dadakan, pergi ke Jogja saat ini juga."

Equanimous #4 - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang