episode 11 🌿

612 99 3
                                    

Sambungan....

Violin tiba di kamar dan langsung bergegas mandi setelah 7 menitan violin sudah selesai dengan mandi nya dan langsung segera memakai piyama kesayangannya. Setelah sudah rapi violin langsung menuju dapur dan memakan makanan yang memang sudah di siapkan oleh mamanya, setelah sudah selesai makan violin langsung bergegas kembali ke kamarnya untuk tidur.

Keesokan pagi nya violin sudah bagun dari tidur nyenyaknya tapi tah kenapa pagi ini seperti pagi yang berbeda baginya seperti ada yang mengganjal pada dirinya tapi ia tak ingin ambil pusing dan langsung menuju kamar mandi dan langsung mandi.

Setelah 7 menitan akhirnya violin keluar dari kamar mandi dan langsung menggunakan seragam sekolah nya. Violin langsung turun ke bawah untuk memakan sarapannya tanpa violin sadari ia telah melupakan sesuatu yang paling berharga.

"Pagi mama papa" sapa violin dari tangga menuju ke meja makan yang dimana sudah ada mama dan papa violin yang sudah menunggu violin dari tadi.

"Eh anak papa ayo turun sini sayang sarapan" Ucap papa menyuruh violin duduk di bangku yang kosong.

"Iya pa". violin pun turun dengan sedikit berlari kecil hingga sampai di meja makan.

"Pagi papa pagi mama" sapa violin happy seperti hari - hari sebelum nya. Setelah sampai di meja makan violin mencium kening ayah dan ibu nya dengan sayang.

"Pagi sayang" ucap mama membalas mencium pipi kanan violin. Violin segera duduk dikursi yang kosong dan langsung menggambil sarapannya.

"Ma violin hari ini pergi naik bis aja ya?" Pinta violin selagi mengambil sarapannya.

"Loh kok naik bis papa kan bisa anterin kamu?" tanya mama keheranan.

"Pagi ini seperti pagi baru untuk violin dan violin mau memulai langkah baru dihari baru violin". Violin langsung memasukkan suapan pertama nya ke dalam mulut.

"Kenapa kamu bilang hari ini hari baru?". Papa violin mulai merasa kebinggungan melihat tingkah laku anak nya yang gak biasa.

"Entah lah pa tapi violin merasakan sesuatu yang beda pa dari diri violin makanya violin sebut dengan hari baru". Violin langsung meneguk susu nya karena merasa kehausan setelah memakan suapan pertama. Biasa violin memang lebih suka banyak minum air dibanding makan.

"Ada apa ini, apa perubahan itu sudah mulai bereaksi pada diri violin kalau memang itu benar violin bisa dalam bahaya karena pasti akan banyak dari kaum vampir yang mengincar darah violin aku harus segera melatih kemampuan violin dengan cepat karena cepat atau lambat violin pasti akan ditemukan oleh kaum vampir jahat" batin papa violin. Ia sangat khawatir pada keselamatan anak semata wayang nya itu.

"Papa kenapa melamun gitu?". suara violin mengagetkan papa nya.

"engak, engak ada apa - apa kok".

"Pasti papa sedang memikirkan tentang perubahan putri nya, aku takut apa yang di pikirkan oleh suami ku itu menjadi kenyataan semoga itu semua tidak terjadi" batin mama violin sambil berdoa di dalam hati.

Sarapan pagi itu pun menjadi sarapan yang menegangkan antara violin dan kedua orang tuanya tapi violin masih tidak menyadari apa yang sebenarnya terjadi ia tidak mau ambil pusing dan langsung menghabiskan sarapan nya dan langsung bergegas menuju sekolahnya.

"Yaudah ma kalau gitu violin berangkat dulu ya". Pamit violin kepada mama nya dan langsung menyalami tangannya.

"Pa violin berangkat ya" ucap violin sambil menyalami tangan papa nya.

"assalamualaikum".

"Waalaikumsallam" ucap mama dan papa.

Violin langsung menuju halte dimana biasa dia menunggu bis datang dan benar saja baru lima menit menunggu bis pun tiba tak perlu berlama - lama lagi violin langsung menaiki bis tersebut dan menggambil bangku paling belakang di sebelah kaca tak perlu menunggu lama bis tersebut pun tiba di depan sekolah violin. violin langsung turun dari bis dan langsung masuk ke kalangan sekolah dan langsung menuju ke kelas nya.

cantikku dibalik kacamataku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang