Sambungan.....
Dengan amarah yang besar, violin melayangkan sebuah pukulan di lukisan wajah raja marga dan pukulan itu tepat mendarat di jantung raja marga dan....
"AAKKH".
"VIOLINN".
Disaat violin mendaratkan pukulannya tepat di jantung raja marga tiba - tiba saja keluarlah sebuah tombol berwarna merah dari jantung raja marga dan violin sempat menekan tombol itu. Seketika yang awalnya hanya lah sebuah lukisan berukuran besar kini telah berubah menjadi sebuah tangga bawah tanah. Akibat suara yang dihasilkan begitu keras violin langsung terlonjat kaget dan tersungkur ke lantai.
"Violin kamu gak papa?" Tanya ramzi khawatir.
"Aku gak papa cuman lecet dikit di kaki".
"Violin, liat ke arah lukisan tadi, lukisan itu berubah menjadi Tangga yang menuju ruang bawah tanah dan kamu tau apa yang sedang aku pikirkan sekarang??" Tanya ramzi dengan perasaan gembira.
"Ya, aku tau apa yang sedang kamu pikirkan sekarang" jawab violin sambil senyum - senyum.
Btw kalian tau gak apa yang ada di fikiran mereka berdua??."Yaudah violin tunggu apa lagi ayo kita jalan kemana arah tangga itu membawa kita sampai keujung nya".
Violin dan ramzi mulai menuruni anak tangga satu per satu dengan perlahan takut - takut kalau ada jebakan di sana tapi alhamdulillah tidak ada jebakan sama sekali. penerangan diruang bawah tanah itu hanya dibatasi oleh sebuah obor maka dari itu ramzi dan violin harus berhati - berhati dalam mengambil langkah.
"Violin pegangan di dinding jangan sampai kamu jatuh".
"Iya ramzi, kamu juga pegangan".
Butuh waktu 10 menit untuk ramzi dan violin sampai ke ujung bawah tangga. Tangga yang mereka turuni lumayan cukup panjang sehingga membutuhkan sedikit waktu untuk bisa sampai.
"Waww ternyata dibalik lukisan tadi terdapat sebuah tempat yang begitu luas" ucap ramzi takjub saat mereka sampai di ujung tangga dan mendapati tempat yang begitu luas.
"Jadi ini alasannya kenapa sedari awal aku ngerasa kalau ada sesuatu sama lukisan ini ternyata ini jawaban nya".
"Maaf kalau tadi aku sempat meragukan perasaan kamu mengenai lukisan itu" ucap ramzi menyesal.
"Iya gak papa, kamu juga gak salah kok. Yaudah ayo kita telusuri lagi ruangan ini, aku yakin ini pasti ruangan penyekapan raja marga dan kalau memang benar kakek dan nenek ku disekap mereka pasti ada diruangan ini sekarang" ucap violin pasti.
"Ayo kita cari!".
Ramzi dan violin kembali menelusuri setiap ruangan yang ada diruang bawah tanah itu. Butuh waktu untuk mereka mengecek satu persatu pintu yang ada karena ada 20 pintu dan tentunya ada 20 ruangan yang harus mereka cek satu persatu.
"Dari tadi kita udah cek kesemua ruangan satu persatu tapi gak ada seorang pun yang disekap. Tinggal satu pintu ini yang belum kita cek, kemungkinan besar raja dan ratu ada didalam kalau memang mereka disekap di kastil ini" ucap ramzi.
"Aku cuman bisa berharap kalau nenek dan kakek ada didalam" ucap violin penuh harap. Violin langsung meraih kenop pintu dan mengarahkannya ke bawah seketika pintu itu terbuka.
Ternyata di balik pintu itu terdapat jeruji besi layaknya penjara dan terdapat 2 orang yang terlihat kumuh seakan sudah belasan tahun mereka sudah ada di dalam jeruji besi itu.
"Nenek kakek" panggil violin lirih.
Seketika kedua orang itu mengarahkan pandangannya pada violin yang masih berdiri diambang pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
cantikku dibalik kacamataku.
VampireFollow dulu sebelum baca!! Nama ku adalah violin Madara risty, aku biasa di panggil dengan sebutan violin tapi sebutan itu tidak untuk sekolah karena disekolah orang - orang hanya menyebut nama ku dengan sebutan 'cupu'. Jujur aku sangat tersiksa dan...