episode 24 🌱

414 41 3
                                    

Sambungan......

"Kau sebelum nya tinggal dimana?" Tanya ramzi di tengah - tengah perjalanan mereka menuju penjara para vampir. Mereka berdua sebelum nya sudah memikirkan stategi yang sangat bagus untuk membebaskan kedua orang tua violin dengan mudah dan cepat tapi memang agak lama karena mereka harus menempuh rute demi rute dengan jalan kaki tidak boleh melesat karena itu akan membahayakan rencana mereka.

"Aku sebelum nya tinggal di dunia manusia, aku ini sebenarnya manusia tapi disaat umur ku menginjak 17 tahun aku berubah menjadi vampir" jelas violin.

"Lantas bagaimana cara nya kau sampai di sini?".

"Aku tidak tau yang jelas aku di bawa sama rudi vampir terpercaya raja third".

"Ada urusan apa kau sama vampir venus?".

"Dari tadi kau asik bertanya, aku tidak memiliki urusan apapun bersama vampir venus mereka nya aja yang nyulik - nyulik aku" ucap violin kesal.

Ramzi hanya bisa terdiam mendengar ocehan violin yang membuat nya hanya bisa manggut - manggut.

"Oh iya kira - kira masih jauh gak ni penjaranya?" Tanya violin.

"Lumayan jauh sih kira - kira sampai dua hari dua malam lah" ucap ramzi santai.

"APA?" ucap violin terkejut ia tak percaya dengan apa yang baru saja di dengar nya.

"Selama itu kah?, butuh berapa jam kita untuk sampai kesana?".

"Tidak akan lama bila kita melesat dengan cepat tapi kita tidak bisa melesat kita harus berjalan sesuai stategi yang sudah kita buat, paham kan?".

"Iya - iya aku paham" ucap violin akhirnya.

Tiba - tiba saja perut violin sudah terasa sangat lapar ia tak ingat kapan terakhir kali ia memakan sesuatu yang ia ingat hanya baru meminum darah rusa.

violin pun berhenti dari perjalanannya dan langsung memegang perutnya. pergerakan violin membuat ramzi keheranan dengan tingkah laku violin yang tiba - tiba berhenti.

"Ada apa dengan kau?".

"Perut ku lapar, sudah seharian ini aku gak makan. apakah kau tidak merasa kelaparan?" tanya violin keheranan karena yang ia lihat saat ini adalah ramzi sama sekali tidak merasa kelaparan.

"Aku sudah terbiasa tidak makan dan kau harus membiasakan dirimu untuk menahan rasa lapar mu itu karena didaerah sini jarang terdapat makanan".

"Apa?, tidak mungkin, mana bisa aku menahan rasa lapar ku?".

"Kau harus bisa".

"Aku tidak bisa buktinya aja aku sudah tidak kuat berjalan lagi" ucap violin mulai mengeluh.

"Hei, yang ingin kepenjara vampir kan kau, yang ingin membebaskan kedua orang tua mu kan kau juga jadi jika kau tidak kuat untuk berjalan maka batalkan saja semua rencana yang sudah kita atur untuk membebaskan orang tua mu itu" ucap ramzi santai.

"Setega itu kah lelaki ini pada ku? tapi benar apa kata lelaki ini yang ingin membebaskan kedua orang tua ku kan aku kenapa sekarang malah aku yang mengeluh. demi papa dan mama aku bakalan ngelakuin apa pun jadi mulai sekarang aku harus bisa menahan rasa lapar ini dan harus kuat berjalan". violin menyemangati dirinya sendiri.

"Benar apa kata kamu ramzi, ini semua demi menyelamatkan papa dan mama, aku akan berusaha kuat kalau gitu ayo kita teruskan perjalanan kita ini" ucap violin dan langsung berjalan mendahului ramzi yang masih berdiri ditempatnya.

Dapat terlihat jelas raut wajah ramzi yang awalnya biasa - biasa saja kini telah berubah menjadi rasa bersalah karena telah berbicara yang seharusnya tidak dia ucapkan.

cantikku dibalik kacamataku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang