episode 25 🌱

369 30 1
                                    

Sambungan......

Hari sudah menjelang larut malam dan hanya ada dua makhluk yang masih berkeliaran, ya siapa lagi kalau bukan violin dan ramzi.

"Aduhh perut ku lapar sekali sudah dua hari ini aku tidak makan" keluh violin dalam hati nya.

"Em ramzi, apa kah kau tidak merasa lapar?" Tanya violin pelan.

"Tidak" jawab ramzi seadanya.

"Kenapa emang nya?" Tanya ramzi balik.

"Oh em gak papa kok" bohong violin.

"Udah kau tidak udah berbohong aku tau kalau kau sekarang sudah sangat kelaparan bukan?".

Violin gugup atas pertanyaan ramzi, di satu sisi itu emang benar tapi di lain sisi ia sudah berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia harus menahan rasa lapar nya sebelum orang tua nya bisa ia bebaskan.

"Gak kok siapa bilang aku lapar? udah lebih baik kita lanjut jalan aja sekarang" ucap violin tegas.

"Haahhah kau jangan terlalu banyak berbohong karena itu hanya akan sia - sia, kau sedang berhadapan dengan vampir dan vampir bisa membaca pikiran seseorang" terang ramzi kepada violin.

"Ya ampun aku lupa kalau vampir bisa membaca pikiran seseorang" batin violin.

Ramzi hanya bisa terkekeh kecil saat ia membaca pikiran violin.

Tanpa pikir panjang lagi ramzi langsung memegang pergelangan lengan violin dan langsung membawa violin melesat ke suatu tempat. Setelah sampai violin takjub saat melihat pemandangan sungai malam yang begitu indah pasalnya dari sepanjang perjalanan mereka menuju penjara vampir tidak ada sedikit pun sumber air yang mereka jumpai.

"Wahhh ramzi indah sekali sungai nya terdapat cahaya yang terang di atas permukaan sungai itu, indah sekali" ucap violin tak henti - henti nya sambil memandangi sungai malam yang begitu indah.

"Itu di sebabkan karena bulan tepat berada di atas permukaan sungai sehingga memantulkan cahaya yang terang di atas permukaan air, itu saja kau tidak tau. Apa juga guna kau hidup di dunia manusia beberapa tahun" hina ramzi.

Violin hanya bisa mendengarkan tanpa membalas perkataan ramzi yang membuat hati nya sakit berkali - kali lipat dari siksaan yang selama ini ia dapat dari ulah trio icmi.

"Kenapa hanya diam saja kau?".

"Aku hanya tidak ingin berdebat dengan mu, aku tau jika berdebat dengan mu tidak akan ada habis - habis nya lebih baik kita lanjutkan saja perjalanan kita".

"Tunggu, bukan kah tadi kau lapar? mari ikuti aku kita menangkap ikan di sungai ini" ajak ramzi pada violin. "Tidak". dengan cepat nya violin menolak ajakan ramzi ia tidak napsu memakan makanan apa pun yang ia inginkan adalah ia bisa cepat sampai ke penjara vampir agar ia bisa membebaskan kedua orang tuanya.

"Kau harus makan nanti yang ada kau malah jatuh pingsan karena kau sama sekali belum makan dari kemaren. lagi pula pun kau belum terlalu bisa menguasai kekuatan vampir yang ada di dalam diri mu itu bisa - bisa kalau kau kehilangan konsentrasi atau kendali, kekuatan mu sendiri nanti nya yang akan menguasai tubuh mu" terang ramzi.

"SEKALI AKU BILANG TIDAK YA TIDAK". emosi violin mulai meluap ia sama sekali tidak bisa mengotrol diri, ia tidak terima dengan perkataan ramzi barusan di tambah lagi ia sudah tidak sabar membebaskan kedua orang tua nya.

"Yasudah jika kau emang tidak mau makan" jawab ramzi santai seperti tidak terjadi apa - apa diantara mereka berdua.

Ramzi pergi meninggalkan violin yang masih mematung di tempat dan menuju tujuan utama mereka ya itu penjara vampir.

cantikku dibalik kacamataku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang