episode 39 🍁

115 11 0
                                    

Sambungan....

"Pa violin kemana ya kok udah dua hari ini mama gak liat dia".

"Mana papa tau ma mungkin violin sedang jalan - jalan disekitar sini".

"Ihh papa ngaco deh mana mungkin violin cuman jalan - jalan tapi gak pulang - pulang".

"Mungkin aja kan ma, siapa tau dia bertemu teman baru disini terus temennya ngajak dia tinggal di kastil temennya".

"Tapi violin biasanya selalu pamit pa kalau dia mau pergi".

"Ya mungkin aja violin lupa ma. Udah mama jangan berprasangka buruk dulu".

"Papa memang gak akan pernah bisa ngerti gimana perasaan seorang ibu. Mama yang melahirkan violin jadi kalau mama merasa khawatir seperti ini pasti terjadi sesuatu sama violin pa".

"Terus papa harus apa ma?" Tanya ragahely akhirnya.

"Ya papa cari dong".

"Dunia vampir ini luas ma, papa harus cari kemana?".

"Ya papa usaha dong pa".

"Maaf ragahely, meligy apa kalian melihat ramzi?" Tanya rudi yang baru saja datang.

"Kami gak melihat ramzi, emang kemana dia?" Tanya meligy.

"Saya juga gak tau dia dimana sudah dua hari ini saya gak liat dia".

"Kok sama kayak violin ya, violin sudah dua hari ini juga gak kelihatan" ucap meligy.

"Apa jangan - jangan mereka pergi berdua?" Tanya rudi pada meligy.

"Tapi kalau emang iya, pergi kemana mereka?". Kini ragahely pula yang bertanya.

"Apa jangan - jangan mereka pergi ke....." Meligy menggantung ucapannya yang membuat ragahely dan rudi bingung.

"Pergi kemana ma?" Tanya ragahely yang merasa sedikit binggung dengan ucapan meligy yang membuat siapa saja yang mendengar pasti penasaran.

"Papa ingat kan tigá hari yang lalu mama lagi ngobrol sama violin masalah raja dan ratu yang di bawa oleh raja marga".

"Iya papa ingat".

"Apa jangan - jangan violin dan ramzi nekat ke kastil raja marga untuk mencari tau apakah raja dan ratu masih hidup atau tidak".

"Kenapa mama bisa yakin kalau ramzi dan violin kesana?" Tanya ragahely balik.

"Papä gak ingat kalau kemaren violin dan ramzi nekat ke penjara para vampir cuman buat ngebebasin kita dan dia gak perduli sama nyawa nya sendiri, intinya apa yang dia mau pasti harus dia dapat. Papa lupa itu?".

"Iya ma papa gak lupa. Kalau mereka memang kesana pasti mereka berdua dalam bahaya sekarang, raja marga tidak akan mengampuni siapa saja yang mencoba cari gara - gara sama dia".

"Yaudah kalau begitu tunggu apalagi. Ayo kita ke kastil si raja marga kita cari ramzi dan violin" ucap rudi mencoba memberi pendapat.

"Kalau kita pergi bagaimana dengan kastil ini. Kastil ini sudah hampir siap kalau bisa di nilai mungkin sudah 90% jadi mana bisa kita tinggalkan begitu saja".

"Tapi disini kan banyak yang kerja. Rata - rata seluruh vampir kastil venus ikut membantu jadi tanpa kehadiran kalian berdua itu tidak akan menjadi masalah".

"Iya betul tapi saya sebagai pemilik bangunan ini seharus nya ada disini dan ikut membantu pembangunan ini, bukan malah pergi".

"Pa, jadi papa lebih mementingkan kastil risty dibanding kan nyawa putri papa sendiri kalau terjadi apa - apa sama putri kita gimana pa? Hidup mama gak akan berarti lagi pa dan bercuma saja kalau kastil ini sudah kembali berdiri kokoh tapi tanpa kehadiran putri kita kastil ini tidak akan ada artinya lagi pa bagi mamá. Mama lebih baik mati pa".

cantikku dibalik kacamataku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang