Sambungan......
Violin memutuskan untuk berjalan - jalan di koridor sekolah nya, biasa mencari udara segar setelah lelah dalam menghadapi pelajaran - pelajaran di kelas nya.
"Ya ampun gue lupa sama kadonya harusnya kan gue kasih nya waktu dia ultah kemaren kalau gue gak kasih ke dia rugi dong jam tangannya gak ada yang pake mending gue kasih sekarang aja deh. Mana ya roy nya kok tumben sih gak kelihatan" ucap violin sambil mengedarkan pandangannya ke segala arah di sekolah nya.
"oh iya nabel kan juga belum ngasih kado nya mending aku pergi bareng dia aja ah". violin langsung menuju ke kelas nabel untuk mengajaknya ke kelas roy bareng.
kelas nabel :
"abel sini dulu" panggil violin di ambang pintu sambil melambai - lambaikan tangannya.
"Iya bentar" ucap nabel dengan setengah berteriak.
"Iya ada apaan?" tanya nabel yang sudah berdiri tepat di hadapan violin.
"kamu belum ngasih kado ultah nya roy kan?".
"Belum kenapa emang nya?".
"Ya ampun abel kalau kamu udah niat buat ngasih kado untuk orang, ya kamu harus ngasih dong".
"Iya - iya aku kasih kok tapi gak sekarang".
"Lah napa?".
"Ya aku masih gak terima aja dia udah mukulin aku di acaranya sendiri seharusnya tamu itu dihormati bukan malah di sakiti" ucap nabel masih tak terima atas perlakuan roy pada dirinya malam itu.
"yaudah deh kalau kamu gak mau aku mau kasih sendiri aja kadonya kebetulan aku juga selalu bawa kemana - mana kadonya".
"Jadi kamu mau kasih sendirian kadonya?".
"I..iya abis mau sama siapa lagi? kamu aja gak mau" ucap violin dengan nada sedikit sedih tapi manja.
"kamu tunggu di sini aku ambil kadonya dulu di tas". dengan cekatan nabel pergi ke bangkunya dan segera mengeluarkan kotak kecil dari dalam tas nya.
"Yuk kita ketemu roy" ajak nabel seperti dia tidak mengatakan apa - apa ke violin sebelumnya.
Violin mematung melihat perilaku yang di lakukan nabel terhadapnya.
"Loh kok kamu malah bengong sih? katanya mau ketemu roy? kalau kamu bengong gini bisa - bisa entar jam istirahatnya keburu habis loh".
"aku gak salah liat ni?" tanya violin dengan keadaan yang masih mematung.
"Salah liat? emang ada yang beda dari penampilan aku?". Nabel malah menanyai balik violin.
"perilaku kamu yang aneh anak pinter" ucap violin sedikit berteriak sambil mengacak rambut nabel.
"Kok rambut aku diacak sih? Kamu tau gak aku butuh waktu sekitar 30 menitan cuman buat nata ini rambut" ucap nabel yang langsung menata kembali jambul nya.
"Ihh lebay banget sih kamu. Aku aja ni ya nata rambut cuman butuh waktu 5 menit buat catokan".
"Iya - iya kamu menang aku kalah. Kalau udah urusan debat sama kamu udah pasti kamu menang".
"Lanjut ke pembicaraan kita yang awal" ucap violin.
"Kan kamu sendiri tadi yang ngomong kalau kamu gak mau ikut aku, napa tiba - tiba kamu malah jadi mau ikut aku?" Tanya violin lagi masih merasa ada yang janggal dengan perlakuan si nabel tadi.
"ya gak papa sih cuman aku gak mau kamu jalan sendirian, gitu maksud aku". nabel mencoba mencari alasan yang pas agar violin tak curiga padanya kalau sebenarnya dia cemburu sama roy.
KAMU SEDANG MEMBACA
cantikku dibalik kacamataku.
VampireFollow dulu sebelum baca!! Nama ku adalah violin Madara risty, aku biasa di panggil dengan sebutan violin tapi sebutan itu tidak untuk sekolah karena disekolah orang - orang hanya menyebut nama ku dengan sebutan 'cupu'. Jujur aku sangat tersiksa dan...