episode 38 🍁

102 11 0
                                    

Sambungan....

"aku udah tau gimana caranya buat ngalahin raja marga".

"Gimana cara nya?".

"Aku tau titik kelemahan raja marga dimana jadi kamu bisa serang dia pake kekuatan kamu tepat dititik kelemahan dia, dia pasti langsung kalah".

"Iya, dibagian mana kelemahannya cepet kasih tau aku kita gak punya banyak waktu ni".

"Titik kelemahannya ada di bagian ototnya, bagian lengan tepat di bawah otot dan di bagian perut. Kamu bisa serang dia dibagian - bagian yang aku sebutin barusan".

"Okey ramzi makasih infonya".

"Iya sama - sama semoga kamu berhasil".

"Kau akan kalah hari ini marga".

"Kau yang akan kalah. Kau sudah tidak ada lagi senjata untuk melindungi tubuh mu itu".

"Kau salah marga, aku memang tidak memiliki senjata tapi aku masih punya kekuatan, apa kau lupa?".

Setelah mengucapkan kalimat itu violin langsung mengeluarkan kekuatannya secara sepihak dan langsung mengarahkan kekuatannya tepat di otot dan perut raja marga. Raja marga yang tidak memiliki persiapan apa - apa langsung terkena serangan violin tepat di perut dan ototnya. Akibat kekuatan besar itu marga mundur beberapa langkah kebelakang dan jatuh tersungkur di atas tanah.

"Aauu perut ku, lengan ku sakit sekali dari mana anak itu tau kelemahan ku aauuu" rintih marga menahan kesakitan.

"Itu belum seberapa marga kali ini aku benar - benar akan mengeluarkan jurus kematian ku untuk melenyapkan mu dari dunia ini".

"Gawat, ini benar - benar gawat aku harus mengeluarkan jurus mematikan ku terlebih dulu sebelum anak itu yang mengeluarkan jurus itu. Aku harus mengundur sedikit waktu agar anak itu tidak mengeluarkan jurus itu".

"Violin saya mengaku kalah tolong jangan bunuh saya" ucap marga berpura - pura. Di samping itu marga langsung mengeluarkan jurus mematikannya.

"Ahahaha sekarang kau mengaku kalah, aku sangat puas bisa mengalahkan mu di depan seluruh rakyak mu tapi aku belum cukup puas kalau aku belum membunuhmu" ucap violin bahagia dan diiringi seringaiannya.

"Kekuatan itu, raja marga pasti sengaja pura - pura memohon agar ia bisa mengundur waktu dan bisa mengeluarkan kekuatan mematikannya" gumam ramzi saat melihat kekuatan yang dikelilingi aura hitam di lengan raja marga.

"VIOLIN AWASS" teriak ramzi saat melihat marga mengarahkan kekuatan itu ke violin tapi sayang nya violin terlambat menghindar. Kekuatan itu langsung mengenai tepat di dada violin.

"Aahhkk, jantung ku sakit sekali" ucap violin merintih kesakitan.

"Ya ampun violin" ucap ramzi saat melihat violin tersungkur ke tanah dan merintih kesakitan.

"Aku gak bisa diam aja ni aku harus tolongin violin".

"Hahahhah puas aku melihat kau kesakitan anak manis. Jurus itu adalah jurus mematikan yang di dalam nya terdapat racun kau tidak akan bisa bertahan lama, racun itu akan terus menggrogoti tubuh mu sampai kau mati".

"Dasar bajin..gan k..kau" ucap violin terbata menahan rasa sesak di bagian dadanya.

"Ahahahahhá aku puas sekali hahahhaha dan aku tidak mau menunggu racun itu membunuhmu tapi aku mau aku sendiri yang membunuhmu. Aku akan menebas kepala mu dengan pedang ku hahaahhaá".

Marga kembali mengambil pedang nya yang sempat terlepas dari tangannya akibat terjatuh tadi dan kini pedang itu sudah kembali berada di tangannya tinggal menghitung detik saja untuk marga menebas kepala violin.

cantikku dibalik kacamataku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang