Sambungan......
"Siapa kau?".
"Aku?, kau tak perlu tau aku siapa tapi yang jelas siapa kau? aku tak pernah melihat kau sebelumnya?" Tanya seseorang itu dengan penasaran.
"Aku....aku violin".
"Nama yang bagus kalau begitu perkenalkan nama ku ramzi". pria itu memperkenalkan dirinya pada violin dengan omongan yang sombong seakan - akan namanya lah yang paling bagus di jagat raya ini.
"Sombong sekali kau seakan - akan hanya nama mu lah yang paling bagus" ucap violin malas.
"Ya, kedua orang tua ku lah yang berbicara begitu tapi.....". Tiba - tiba pria bernama ramzi itu seketika melamun atau bisa dibilang tengah sedih karena mengingat kedua orang tuanya.
"Kenapa dengan kedua orang tua mu?" Tanya violin penasaran.
"kedua orang tua ku telah dibunuh" ucap ramzi sedih.
Seketika violin terkejut mendengar perkataan lelaki di hadapannya ini.
"Kenapa orang tua mu dibunuh?". Violin mencoba bertanya walaupun ia yakin dirinya pasti akan membuat lelaki dihadapannya ini terluka karena harus mengingat kejadian buruk itu lagi.
"Jika kau ingin tau maka mari ikuti aku". lelaki itu pergi meninggalkan violin sendirian dan seketika itu juga violin mengikuti laki - laki itu di belakang.
Setelah sekitar hampir setengah jam berjalan akhirnya ramzi dan violin telah sampai disebuah kawasan yang begitu hancur atau bisa dibilang kota yang pernah ada lalu sudah musnah.
"Apa ini?" Tanya violin keheranan.
"Ini adalah kota ku. kota dimana semua rakyat hidup makmur dan bahagia tapi karena putra mahkota dari kastil kota ini melanggar janji kota ini bukan lah kota yang makmur lagi melainkan kota yang suram dan menakutkan, pembunuhan terjadi dimana - mana, penyiksaan terjadi di mana - mana sehingga lama kelamaan kota ini sudah musnah. tidak ada satu pun rakyat yang selamat hanya aku yang selamat". cerita ramzi sedih jika harus mengingat kejadian pahit itu.
"Cerita itu sama seperti cerita kaum risty apa lelaki ini vampir? vampir risty? Akan ada baiknya bila aku tanyakan langsung pada nya" batin violin.
"Maaf sebelumnya apakah aku boleh bertanya sesuatu?".
"Ya, selagi aku bisa menjawabnya tanya kan lah?" Ucap ramzi dengan senang hati.
"Apakah kau vampir?".
"hai! kau sedang ada dimana sekarang? ini dunia vampir sudah pasti semua yang ada disini vampir dan aku yakin kau pasti vampir juga" ucap ramzi ketus.
"Aku sedang bertanya pada kau secara baik - baik kenapa kau malah menjawab seperti itu" ucap violin kesal.
"hahahh baik lah - baik lah, maaf kan aku".
"Apa ada yang ingin kau tanyakan lagi aku sedang ada banyak urusan aku harus pergi".
"Eee tunggu aku masih ingin bertanya" ucap violin mencegah ramzi yang ingin bergegas pergi.
"Cepat kata kan".
"Kalau aku boleh tau apakah kau seorang vampir risty?".
"Dari mana kau bisa tau?".
"Karena aku vampir risty juga".
"Apakah kau sedang bercanda?, vampir risty sudah tidak ada lagi sudah lama punah".
"Lantas kau sendiri?" tanya violin kesal sambil menunjuk wajah ramzi.
"Aku beda, aku ada yang selamatkan waktu itu".
KAMU SEDANG MEMBACA
cantikku dibalik kacamataku.
VampireFollow dulu sebelum baca!! Nama ku adalah violin Madara risty, aku biasa di panggil dengan sebutan violin tapi sebutan itu tidak untuk sekolah karena disekolah orang - orang hanya menyebut nama ku dengan sebutan 'cupu'. Jujur aku sangat tersiksa dan...