episode 28 🌱

328 27 2
                                    

Sambungan.....

PLAKK

PLAKK

PLAKK

Suara tepuk tangan yang sangat keras, bukan hanya satu melainkan ada puluhan vampir yang sedang bertepuk tangan. "Bagaimana violin puas dengan perjalanan jauh mu untuk datang kesini?" Tanya third menyeringai.

Dengan cepat violin membalikkan badannya untuk melihat segerombolan vampir itu.

"Tamat sudah riwayat kita violin, kita tidak akan mungkin bisa lari dari sini. yang sedang kita hadapi ini adalah kumpulan segerombol dari vampir venus beserta dengan para penjaga penjara disini" ucap ramzi pada violin sedikit berbisik. Saat ini ramzi benar - benar tak tau harus berbuat apa, jujur ia sebelumnya belum pernah bertarung melawan vampir - vampir dari kastil lain.

"Kamu tenang aja ramzi selama ada aku disini, aku akan melindungi kamu dan papa mama serta aku akan menghadapi para vampir - vampir jahat ini dengan kekuatan immortal yang aku punya" ucap violin setenang mungkin pada ramzi dengan nada sedikit berbisik pula.

Tak ingin melihat wajah - wajah para vampir itu violin langsung membebaskan kedua orang tua nya. Alhasil sekarang kedua orang tuanya sudah ada di sisi violin, ia benar - benar sangat merindukan pelukan kedua orang tua nya. violin langsung memeluk kedua orang tua nya dengan sangat erat.

"Sudah kah drama menyedihkan ini selesai atau kalian sedang bersiap - siap ingin menunggu ajal kalian yang sebentar lagi akan menjemput?". Ahahah tawa third dan kaumnya pecah.

Ramzi benar -benar terharu melihat adegan di hadapannya ini, ia ingin merasakan kehangatan itu juga tapi itu semua tidak mungkin terjadi. Ia tak boleh bersedih karena pasti keluarga nya sudah bahagia berada di alam lain.

Dengan cepat violin melepaskan pelukan nya bersama kedua orang tua nya dan kini perhatiannya teralihkan pada segerombolan para vampir jahat.

"Apa yang kalian incar dari kaum saya?" Tanya violin kepada third.

"Hahahh ya tentu jawabannya sudah jelas, semua kaum vampir menginginkan darah mu" jawab third seadanya.

"Hahahh tapi usaha mu itu saya pastikan hanya akan sia - sia karena saya sendiri yang akan menghabisi mu dan seluruh kaum mu, sama seperti kau dan seluruh kaum vampir memusnahkan kaum vampir risty". Ada kilatan merah di mata violin, ia benar - benar sudah terjebak di gejola kemarahan dan ingin sekali rasa nya ia mencabik - cabik vampir yang ada dihadapannya sekarang ini.

"Kamu yakin ingin menghabisi ku?" Tanya third sesantai mungkin.

"Apa maksud mu?" Violin seperti merasakan ada sesuatu yang aneh sedari awal vampir venus menghampirinya.

"Rudi bawa anak itu kehadapan mereka" perintah third pada rudi yang berada di belakang nya.

"Anak itu?, siapa anak itu yang di maksud thitd. apa jangan - jangan..... siapa yang kau maksud?" Tanya violin akhirnya, ia benar - benar berharap kalau anak yang dimaksud third bukan lah nabel kalau itu benar terjadi ia tak tahu apa yang harus ia lakukan kalau sampai nabel celaka.

"Vi..olin" panggil seseorang lirih seperti tak mampu untuk berbicara lagi.

Dengan seketika mata violin terbelalak lebar ia sungguh tak percaya ini "NABELL" teriak violin tanpa sadar.

"Ahahahhh gimana apa pertunjukannya menyenangkan?".

"Dasar kau vampir biadab bajingan, MAU KAU APA KAN TEMAN KU? CEPAT LEPASKAN DIA ATAU AKU TIDAK AKAN SEGAN - SEGAN MENGHABISI MU SEKARANG JUGA" teriak violin tak bisa menahan amarah nya lagi.

cantikku dibalik kacamataku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang