episode 37 🍁

128 11 0
                                    

Sambungan....

"Yaudah tunggu apa lagi, ayo buka gembok nya" ujar ramzi.

"Buka pake apaan? Kita kan gak megang kuncinya".

"Ampun dah violinnn, kita kan punya kekuatan ya tinggal gunain aja kekuatan kita buat buka gembok nya" ujar ramzi sedikit kesal.

"Heheh lupa" ucap violin polos.

"Nenek kakek mundur dulu ya ke belakang soalnya violin mau ngarahin kekuatan violin ke gembok itu" ucap violin sambil menunjuk ke arah gembok.

Violin mulai mengeluarkan sebuah bola bercahaya dengan ukuran yang sedang dan ia pun mengarahkan bola cahaya itu kearah gembok itu.

"Kyaa" suara teriakan violin saat ia mengarahkan kekuatannya ke arah gembok itu.

"Aaahhh".

"VIOLIN, ya ampun kamu gak papa?" Tanya ramzi khawatir saat violin terpental jauh kebelakang yang diakibatkan dari bentrokan energi violin dan energi raja marga.

"Gak, aku gak papa uhukk..uhukk" ucap violin lirih sambil terbatuk.

"Coba kamu liat ramzi apa gemboknya udah kebuka" perintah violin.

"Iya - iya bentar aku liatin kamu tunggu disini aja ya".

Ramzi mulai berjalan ke arah jeruji besi itu untuk melihat apakah gembok itu sudah terbuka atau belum.

"Waduh ya ampun gemboknya masih seperti semula" ucap ramzi kaget.

"Raja ratu bagaimana ini gembok nya gak bisa dibuka" ucap ramzi pada dimitri dan jasmine kalut.

"Kamu yakin?" Tanya dimitri ulang.

"Mana coba aku liat" ujar violin tiba - tiba dan langsung melihat sendiri gembok itu.

"Ya Allah kenapa gemboknya gak bisa kebuka ya padahal tadi kan aku udah pake kekuatan immortal ku".

"Sudahlah cucu ku tidak apa, tidak usah kau paksakan lagi kekuatan mu itu untuk membebaskan kami biarlah kami kekal di penjara ini" ucap jasmine sendu.

"Engak nek, violin akan tetap bebasin nenek dan kakek. Gimana pun caranya violin akan tetap lakuin".

Plak  plak  plak

Tiba - tiba terdengar suara tepuk tangan dari ujung pintu.

"Siapa itu?" Tanya violin.

"Saya".

"Ra..raja marga" ucap ramzi kaget.

"Kenapa? Apa kalian takut?".

"Gak ada kata takut buat kami kaum risty" ucap violin lantang.

"Jadi seperti itu, bagus sangat bagus".

"Raja marga kok tau ya kita disini?" Tanya ramzi pada violin.

"Kalian pikir saya bodoh, saya sudah mencium kedatangan kalian dari semenjak kalian menginjakkan kaki kalian di kastil saya dan saya sengaja melarang seluruh pengawal saya untuk menangkap kalian karena saya ingin tau sejauh mana kehebatan anak ini untuk bisa menemukan kakek dan nenek nya dan saya sangat apresiasi pada kamu anak manis ternyata kamu cerdik juga, kamu bisa menemukan ruangan yang sudah saya sembunyikan dengan sangat rapat".

"TUTUP MULUT BAJINGAN MU ITU".

"Violin sabar, kendaliin emosi kamu" ucap ramzi menenangkan.

"Aku tidak ingin banyak bicara pada mu marga, cepat lepaskan nenek dan kakek ku".

"Lancang sekali mulut mu, sampai kapan pun kamu tidak akan pernah bisa membebaskan mereka berdua karena hanya dengan darah saya lah gembok itu bisa terbuka".

cantikku dibalik kacamataku.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang