Sambungan.....
"Dimana aku?" tanya violin lirih saat ia membuka mata dan melihat ruangan yang berbeda dari kamarnya.
Saat ini keadaan violin tengah terduduk di sebuah bangku dengan tangan beserta kaki nya yang terikat kuat oleh rantai.
Seketika itu juga violin langsung teringat dengan kejadian tadi siang yang ia alami bahkan sekarang ia tak tau saat ini apakah sudah sore atau sudah malam itu disebabkan karena ruangan yang ia tempati saat ini begitu lebar dan luas tapi sayang nya tidak ada celah sedikitpun untuk cahaya bisa masuk.
"dimana aku, TOLONG APA ADA ORANG DI LUAR, TOLONG KELUARKAN AKU DARI SINI". violin mulai berteriak dengan harapan ada orang yang mendengar teriakannya dan orang itu bisa membebaskan dirinya dari untaian rantai ini.
Masih tak ada yang mendatangi violin bahkan untuk hanya sekedar menyahut teriakan violin pun tidak ada seorang pun.
"Apa aku akan mati disini?" Pikir violin yang mulai kalut.
"Eh tapi tunggu bukannya vampir tidak akan pernah mati ya? menurut buku yang aku baca sih gitu" jawab violin pada dirinya sendiri.
Aneh kan ya tanya sendiri jawab sendiri.
"Oh iya aku kan vampir bukan manusia lagi aku pasti punya kekuatan tersendiri walau harus dipelajari sebelumnya mending aku coba aja dulu. aku akan gunakan kekuatan yang kira - kira bisa membebaskan aku ada rantai - rantai ini".
Violin langsung menfocuskan pada satu tujuan yaitu melepaskan rantai yang meliliti tubuhnya saat ini dan seketika itu juga keluar lah sebuah cahaya dari dalam dirinya, cahaya itu begitu besar dan terang sehingga membuat ruangan yang tadi nya gelap menjadi terang seketika dan di saat itu juga semua rantai yang meliliti tubuh violin dengan gampang nya bisa dilepas. Disaat semua rantai yang melilitnya sudah lepas maka seketika itu juga ruangan yang tadinya begitu terang kemudian kembali gelap seperti sebelum nya.
"waw ini kah kekuatan yang aku miliki? hebat" gumam violin sambil melihat - lihat tangan nya yang baru saja mengeluarkan cahaya.
Violin memuji kekuatannya sendiri.
"Sekarang aku sudah bebas dan aku harus mencari cara agar aku bisa keluar dari ruangan yang begitu penggap ini. oh iya tadi om rudi sempat bilang kalau papa dan mama di bawa ke penjara vampir, dimana penjara itu ya?".
Violin tak mau membuang waktu hanya untuk memikirkan hal yang tidak mungkin terjawab saat ini, violin langsung berlari ke arah pintu dan berharap kalau pintunya tidak dikunci.
Tapi sayang nya pintu nya terkunci dan membuat violin menjadi frustasi seketika. violin hanya bisa terduduk di depan pintu memandangi nasib nya yang kurang beruntung.
"Hhhuuuhhh mengapa aku harus jadi vampir andaikan aku bukan vampir pasti masalah demi masalah tidak mungkin datang pada ku tapi aku juga beruntung sih jadi vampir karena aku jadi vampir lah semua orang - orang yang ngebully aku jadi takut pada ku haha". sedetik kemudian violin tertawa kecil jika mengingat ekspresi wajah trio icmi yang ketakutan saat sedang berbicara pada nya waktu itu.
"Eehh kok aku malah ketawa di saat genting gini sih oh ya kalau om rudi itu vampir terus gimana nasib nabel dia pasti dalam bahaya apalagi om rudi tau kalau nabel temen dekat aku. aku takut nabel di manfaatin om rudi untuk kejahatan pokoknya aku harus bisa bebas dari sini supaya aku bisa kasih tau nabel tentang om rudi" ucap violin mencoba memberi semangat untuk dirinya sendiri.
Violin mencoba mendobrak pintu tersebut tapi hasilnya nihil pintu tersebut sangat kuat dan kokoh tidak akan pernah mempan jika di dobrak oleh seorang gadis kurus seperti violin.
KAMU SEDANG MEMBACA
cantikku dibalik kacamataku.
VampireFollow dulu sebelum baca!! Nama ku adalah violin Madara risty, aku biasa di panggil dengan sebutan violin tapi sebutan itu tidak untuk sekolah karena disekolah orang - orang hanya menyebut nama ku dengan sebutan 'cupu'. Jujur aku sangat tersiksa dan...