17. Tujuh Belas

1.2K 107 35
                                    

Hayoo.. ngaku siapa yang salfok sama foto di Mulmed. 🌝

Foto itu sudah mewakili kegilaan episode ini yah. Hahaha 🌚🌚
Jadi akhirnya aku putusin buat update cepat, mari kita ngebangsad sebelum puasa... 🌝🌚
.
.

Sehun membopong tubuh Irene dengan penuh semangat dan membawanya ke dalam kamar, tak lupa ia mengunci pintu kamar itu, untuk menghindari segala macam gangguan dan tentunya mematikan kedua ponsel mereka, agar Sehun tak di ganggu lagi, sungguh malam ini ia akan menyerang Irene lekuk tubuh yang selalu menggoda iman dan nafsunya malam ini harus ia miliki, tak peduli mau gadisnya itu merintih sakit atau menolak lagi.

Yang terpenting adalah, Sehun harus menjadi lelaki pertama yang mencicipi dan menjamah seluruh tubuh Irene.

Tapi Sehun tidak bermain kasar, ia bahkan dengan sangat hati hati menurunkan Irene ke atas tempat tidur, seakan gadis di hadapannya ini sebongkah berlian yang akan pecah jika di perlakukan dengan kasar

Dan Sehun yakin ini kali pertama bagi Irene melakukan hal yang lebih dari sekedar ciuman, karena terlihat dengan jelas rasa canggung juga gurat ketakutan di wajah Irene.

Sehun berjongkok di hadapan Irene dan membelai pipinya lembut, ia menyelipkan untaian rambut Irene yang berantakan akibat menangis tadi, dengan sangat sensual, tatapan mata Sehun mengunci pergerakan mata Irene hingga keduanya saling tatap, dalam satu garis lurus.

Sehun bergerak menuju telinga Irene dan membisikkan sesuatu yang membuat Irene berdetak kencang

"Malam ini akan ku buat kau mabuk dan menikmati semuanya sweety" Sehun mengecup sekilas daun telinga Irene hingga membuat gadis itu duduk merapatkan pahanya dan meremas ujung bajunya, bahkan ia harus mengigit bibir bawahnya ada desiran gila memenuhi setiap pembuluh darah dalam tubuhnya saat Sehun berbisik dengan nada rendah dan mengecup telinga.

Belum selesai dengan kegilaan pertama, kini Sehun mulai menyentuh kedua belah pipi Irene menggunakan kedua tangannya, dan meraih tengkuk gadis itu agar wajah mereka lebih mendekat, hanya tersisa beberapa inci lagi Sehun berbicara tepat di atas bibir ranum Irene.

"Sweety... Kau ingin bermain cepat atau lambat dan memabukan ? "

Pertanyaan konyol Sehun justru membuat Irene semakin tegang, apa ia menyesali keputusannya untuk tidur bersama Sehun

"A... oppa.."

"Yah sweety.."

"Aku....tak..."

"Aku tidak akan membuatmu hamil percayalah"

"Tapi.. oppa.. aku..."

Belum selesai Irene berbicara Sehun sudah terlebih dahulu menarik tubuh Irene dari atas tempat tidur hingga jatuh ke atas paha Sehun yang duduk di atas lantai dingin lalu mengunci pinggang gadis itu hingga tak bisa bergerak, bahkan Sehun semakin menarik tubuh Irene hingga gadis itu duduk tepat di atas miliknya, membuat Irene hampir memekik karena terkejut bukan main saat bokongnya menyentuh benda asing yang terasa menonjol disana, buru buru ia menggeser duduknya ke belakang

"Shuuttt... Jangan memekik " Sehun meletakan satu tangannya di bibir Irene

"Nanti dia bangun sebelum waktunya " Sehun menaikan satu alisnya dan menggerakkan dagunya ke arah tubuh bagian bawahnya sehingga Irene ikut melihat kebawah, matanya membulat

"Itu..."

Sehun menyeringai melihat wajah polos irene, dan ia sudah tidak tahan lagi, ingin segera menyentuh Irene, tanpa memperdulikan Irene yang akan memekik lagi Sehun kembali menarik pinggangnya membuat irene duduk kembali di atas miliknya bahkan ia sengaja memaju mundurkan tubuh gadis itu disana

Again And Again (Sehun Irene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang