36. Happiness [End]

1.2K 94 13
                                    

Sudah sejak malam Irene gelisah bahkan tak bisa tidur rasa mulasnya semakin menjadi 2 hari terakhir dan pagi ini puncaknya bahkan untuk turun dari tempat tidur pun ia tak mampu.

"Oppa" lirih Irene membuat Sehun yang baru selesai mandi berlari cepat ke tempat tidur.

"Sayang kau kenapa kau sakit bagian mana ? Kenapa kau berkeringat hmm" Sehun menyentuh dahi Irene dan menyeka keringat di ujung pelipisnya.

"Perutku"

"Apa sakit ?" Sehun mengelus perut Irene

"Hmmm tolong temani aku hari ini jangan pergi kemana-mana" Sehun tertegun apa Irene merasa kesepian karena di tinggal kerja.

"Baiklah aku tidak akan pergi bekerja nanti aku telpon ayahmu"

Irene mencengkeram kuat tangan Sehun

"Ada yang ingin kau katakan sayang ?"

"Seulgi seulgi tadi mengirim pesan padamu Oppa apa kalian berhubungan lagi" setengah memjam Irene berbicara rasa mulas dan penasaranya bercampur sejak pertemuan Irene dan seulgi di rumah sakit ia belum mengatakan apapun pada Sehun karena Irene yakin Sehun sudah bertemu dengan seulgi.

"Ah kau membacanya"

"Tidak "

"Baca saja tak apa isinya pun membicarakan mu , seulgi dan Luhan ingin bertemu denganmu ia ingin minta maaf secara langsung tempo hari aku bertemu dengan mereka di swalayan tapi aku belum mau mempertemukan kalian"

"Wae ?"

"Aku ingin kau melahirkan tanpa rasa cemas atau was was dan fikiran negatif"

Sehun mengecup kening Irene penuh sayang, cukup lama Sehun yakin hal seperti ini bisa membuat Irene sedikit tenang dan mengurangi rasa mulas di perutnya.

"Aku sudah bertemu dengan seulgi di dokter kandungan dan aku takut kalian."
Sehun meletakkan jari telunjuknya di atas bibir irene

"Tenanglah dan fokus pada kehamilan mu aku dan seulgi sudah tak ada hubungan apapun sayang. Aku hanya mencintai mu hanya kau wanita dalam hidupku baik kini ataupun nanti, tentang kehamilan seulgi itu murni anak Luhan " Sehun masuk ke dalam selimut Irene memeluk istrinya yang sedang melawan rasa mulas di perutnya.

Masih tersisa 7 hari sampai hari perkiraan Irene melahirkan tapi kata dokter harus siap siaga setiap saat bisa saja perkiraan itu meleset dan Irene melahirkan lebih cepat dari dugaan.

"Apa masih sakit ?"

"Hmmm oppa "

"Yah... Kenapa sayang"

"Aku.... Awwww"
Sehun merasakan sesuatu yang basah di atas tempat tidur ia menyingkap selimut yang melilit tubuh istrinya dan mendelik kaget.

"Sayang kau pecah ketuban" Sehun panik melihatnya tapi dengan cepat ia menampar wajahnya sendiri ini bukan waktunya untuk panik ia harus segera membawa Irene ke rumah sakit.

Sehun berfikir cepat hal pertama ia harus menelpon orang tua Irene dan sesegera mungkin membawa Irene.

"Tas tas dulu oppa semua keperluan melahirkan aku ada disana ahhhh..."

"Dimana sayang dimana ?"

Dengan kemah Irene menggerakan tangannya ke arah meja samping tempat riasannya, "disana"

Sehun mengambil tas itu dan sesegera mungkin menelpon orang tua Irene harus secepatnya sebelum Irene mengalami pembukaan selanjutnya.

"Wae Sehun ada apa mom sedang .."

Again And Again (Sehun Irene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang