25. Misunderstanding

914 89 9
                                    

Setelah mengetahui tempat kerja Sehun Irene jadi sering mengunjungi cafe itu tapi tidak untuk menganggu sehun.

Bahkan Irene datang selagi Sehun di akhir jam kerjanya, ia hanya ingin melihat mantan kekasihnya baik baik saja.

Sungguh tidak lebih dari itu.

Yah setidaknya itu yang selalu ia katakan kepada semua orang yang bertanya padanya,  kalian harus tahu mulut dan hati Irene sangat bertolak belakang.

Belasan bahkan puluhan kali ia selalu mengatakan hal yang sama

"Aku sudah melupakannya sungguh, aku hanya ingin tahu Kabarnya saja tidak lebih" dengan senyum manis yang di paksakan.

Dan ini selalu jadi pemandangan sore yang selalu Junmyeon lihat di balik kaca mobilnya, yang sejak tadi diam-diam mengikuti dan memperhatikan Irene, sejak gadis itu keluar dari kampusnya.

Baik Irene juga Junmyeon keduanya sama sama keras kepala, satunya mengejar lelaki yang sudah mencampakkannya, dan satunya lagi terus berjuang mendapatkan hati gadis yang terus menerus menolaknya bahkan ini sudah masuk tahun ke empat baginya.

"Hyung ayo kita pulang saja, sebentar lagi acara makan malam di mulai."

Junmyeon menoleh pada adiknya yang sejak tadi sibuk bermain game di ponselnya.

"Kau berangkat saja sendiri, aku masih ada urusan bilang pada ayah dan..."

"Dan sampai kapan kau akan disini ? Hati Irene sudah sepenuhnya milik si bajingan apa kau tidak lelah hah ?"

Junmyeon menghela nafas panjang, harus di jelaskan berapa kali bahwa dia tidak akan menyerah begitu saja.

"Kau bawa dompet kan keluar dari mobilku dan jemput tunanganmu sana" Junmyeon menendang pantan Minjae yang kini mengaduh dan mengumpat karena dia kembali terbunuh dalam permainan

"Sialan "

"Kau mengumpat padaku ?"

"Tidak permainannya berakhir"

"Sudah punya tunangan masih saja main game mau jadi apa kau"

"Daripada kau Hyung, sudah tua masih jomblo"

"Yakkk!"
Minjae hanya cengengesan dan dengan cepat keluar darisana.

"Cepat pulang "

"Aku mau ke butik dulu menemui Tiffany"

"Ah ok sampai jumpa di rumah"
Tanpa menjawab Junmyeon langsung tancap gas dan menoleh ke sisi lain sebentar.

"Semoga tidak turun hujan malam ini" batinnya.

.

"Sehun sudah pulang sejak setengah jam yang lalu" seorang pelayan pria meletakkan gelas pesanan Irene membuatnya berdiri seketika dari duduknya.

"Bukannya dia belum selesai yah ?"
Irene buru-buru meneguk minumannya sampai habis dan sedikit tersedak membuat pelayan tadi menghela nafasnya.

"Pelan pelan dan duduklah dulu, mungkin kau lapar sejak tadi hanya duduk dan memesan beberapa gelas minuman saja"

Irene menggeleng, dan berjalan cepat ke arah kasir dengan mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya,pelayan tadi mengikutinya. Karena Sehun meminta pada rekan kerjanya untuk menyampaikan pesan lada Irene. Bukan berupa ucapan melainkan sebuah catatan.

"Dari Sehun, dan aku sarankan jangan dulu datang moodnya sedang tidak bagus, aku sudah kenal Sehun sejak lama jadi..."

"Terimakasih, tapi kita tidak kebal jadi aku tidak bisa mendengarkan saranmu" Irene membungkuk lalu berjalan ke arah pintu masuk.

Again And Again (Sehun Irene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang