32. Beautiful Day

890 85 6
                                    

Acara pernikahan mereka memang sederhana bahkan terkesan tertutup hanya teman dekat yang datang namun Irene tak masalah akan itu justru ia merasa bahagia, tak ada lagi yang ia khawatirkan, yah selain dari hubungan dengan keluarganya

Irene menyeka sudut matanya sebelum bulir air mata itu jatuh, Irene memandang pantulan dirinya di depan cermin sana, berusaha untuk tidak menangis di hari bahagianya ini.

"Tenang Irene kau harus kuat ingat dulu bagaimana eomma menderita saat mengandung mu sampai 9 bulan tanpa seorang suami hmm kau masih beruntung" Irene mengelus perutnya penuh sayang, ia menikmati suasana sunyi di dalam kamarnya ini, sambil menungg...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tenang Irene kau harus kuat ingat dulu bagaimana eomma menderita saat mengandung mu sampai 9 bulan tanpa seorang suami hmm kau masih beruntung" Irene mengelus perutnya penuh sayang, ia menikmati suasana sunyi di dalam kamarnya ini, sambil menunggu Sehun selesai mandi.

Irene terlalu asik dengan dirinya sendiri sampai tak sadar jika sejak tadi Sehun sudah ada di belakangnya memperhatikan Irene dan mendengarkan apa yang istrinya itu katakan.

Ada rasa sakit menusuk hatinya.

Sehun berjalan mendekat, lalu memeluk Irene dari belakang begitu erat

"Ada apa oppa apa kau lapar hmm?" Irene menoleh membuat wajah mereka saling berhadapan begitu dekat hingga keduanya bisa mendengar deru nafas masing masing

"Tidak, aku hanya ingin memandang dan memeluk istriku yang cantik seperti ini, " sehun tersenyum dan menyampirkan rambut Irene

"Menyebalkan jangan menggombal nanti mereka menirumu oppa"
Sehun terkekeh lalu menarik tangan Irene membuat tubuhnya berdiri, tanpa penolakan Irene mengikuti Sehun begitu saja.

Sehun menundukkan tubuh Irene di ujung tempat tidur membantu Irene untuk duduk nyaman disana bahkan ia mengganjal kan bantal empuk di punggung Irene, mengangkat kedua kakinya dan menaruh kedua kakinya di atas paha Sehun.

Sehun mulai memijit kedua kaki Irene, pasti istrinya ini sangat lelah dan pegal karena sepanjang sore tadi harus mengenakan heels padahal perutnya sudah membesar seperti ini.

"Oppa hentikan harusnya aku yang memijatmu" Irene berusaha untuk membuat Sehun berhenti

"Duduk yang manis aku tahu kau pasti lelah seharian ini, "

"Tapi..."

"Sutttt setelah ini kau boleh memijatku, " Sehun tersenyum dengan mengedipkan matanya Irene yang faham arti kedipan itu langsung mengusap perutnya.

"Hahaha tenang aku belum mau mengunjungi si kembar hari ini aku lelah mungkin besok"

"Oppa!"
Sehun tertawa lalu menyudahi aktivitas memijat Irene, dan mengambil tempat duduk di sebelah Irene, Sehun dengan penuh sayang memeluk Irene dari samping dan mengusap perutnya

"Kalian harus sehat yah tenang ada Appa yang akan menjaga kalian bertiga, "

"Terima kasih" Sehun menoleh pada Irene

"Harusnya aku yang berterima kasih karena kau sudah mau menerima ku lagi sayang"

Irene memeluk pinggang Sehun dan mengecup pipinya.

Again And Again (Sehun Irene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang