26. Talk

810 88 3
                                    

Sehun duduk di bangku halte bus, dengan meremas papper bag yang Irene berikan tadi, helaan nafas terdengar silih berganti dengan rintik hujan yang mulai turun di sore ini.

Pandangan mata Sehun lurus ke depan, kosong Sehun tak mengerti dengan dirinya, kenapa ia bisa merasakan sakit di hatinya saat melihat irene dengan lelaki lain, padahal sudah jelas ia tak pernah tulus menyukai gadis itu.

Hanya sebatas bersenang-senang dan sebagai bentuk balas Budi atas pertolongan ayahnya Irene pada dirinya 6 tahun yang lalu.

Apa ia salah ? Jika selama ini Sehun memang sudah menyukai Irene.

Sehun menggeleng ia buru-buru menampar wajahnya sendiri, jika pun ia memang telah membuka hati dan menyukai Irene setulusnya seperti gadis itu menyukai dirinya selama ini, itu tidak henar, mengingat selama ini Sehun sudah melakukan banyak hal yang membuat gadis itu menderita.

Sehun tak pantas!
Sehun beranjak dari duduknya saat bus yang ia tunggu akhirnya datang.

"Oppa "

Sehun menoleh, tatapan mata mereka bertemu membuat hati Sehun tak karuan.

Mungkinkah ia suka pada Irene ?

"Pulanglah sebelum hujan semakin lebat"

"Tidak aku ingin menjelaskan sesuatu dulu"

"Tak ada yang perlu di jelaskan, diantara kita sudah tak ada hubungan apapun,dan kau bebas ingin berkencan dengan siapapun begitupun denganku" Sehun melepaskan tangan Irene hati-hati namun Irene masih kuat memegang pergelangan tangan sehun. Membuat Sehun harus lebih bersabar.

"Pulang sebentar lagi hujan kau ingin kehujanan disini ?"

"Tapi.."

"Besok saja, "

"Tapi aku..."

"Bukankah kau ingin berteman denganku ? Aku akan buka blokiran mu jadi pulang atau tidak usah bertemu lagi"

Tanpa butuh waktu lama, Irene dengan sendirinya melepaskan tangan Sehun, Sehun bergegas naik ke dalam bus sebelum Irene berubah fikirkan.

Sehun harus pergi menjauh dulu, ia harus berfikir dan merenungkan apa yang sudah terjadi selama ini, ia tak ingin membuat kesalahan untuk kesekian kalinya.

.
.
Brak....

"Kau menemuinya lagi?"
Irene tersentak kaget saat buku itu mendarat tepat di hadapannya, jantungnya berdetak kencang, hampir saja ia terkena serangan jantung akibat ulah Krystal yang kini menatapnya galak.

"Hmmm" hanya deheman yang keluar, dan ia kembali fokus dengan layar laptopnya, mahasiswa yang tengah magang memang dua kali lipat lebih sibuk, di tambah beberapa bulan terkahir ia sibuk dengan percintaan yang tak berdampak baik.

"Yakk Irene Bae ! Kau dengar tidak aku sedang bicara"

Irene melepaskan earphone dan dudug tegap dengan tersenyum pada Krystal.

"Aku dengar Eonni, aku ingat kata-kata mu"

"Jika ingat kenapa menemui dia lagi dia brengsek hidung belang mata keranjang untung saja kau masih beruntung, jika tidak perutmu mungkin sudah buncit saat ini"

Irene hanya geleng-geleng kepala, benar jika beberapa hari terakhir ia menemui Sehun dengan sengaja tapi beda dengan hari ini.

"Aku di suruh oleh dia untuk menemui Sehun " Irene memajukan dagunya ke arah pintu masuk, membuat Krystal ikut memutar tubuhnya ke arah pintu.

"YAK KIM JONGIN!"
Irene dan Jong-in harus menutup telinganya rapat-rapat jika Krystal sudah marah-marah seperti ini.

Again And Again (Sehun Irene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang