27.Hangover

1K 92 2
                                    

"Mom dad ?" Irene berdiri mematung di depan rumahnya saat kedua orangtuanya tersenyum ke arahnya dengan beberapa buah koper di tangan mereka.

"Hai honey sudah lama sekali kita tidak bertemu bagaimana kabarmu hmm ? Apa kau makan teratur tidak minum wine kan ? Bagaimana hubungamu dengan Sehun ? Kapan dia akan berkunjung pada Dady !"

Irene tak menggubris ia berjalan dan mendekati ibunya yang memijat kepalanya pusing mendengar ocehan suaminya.

"Mom kenapa tidak memberi kabar dulu jika akan ke Korea, dengan begitu aku bisa menjemput kalian kan ?"

Irene mengambil alih dua koper kecil dari tangan ibunya sudah jelas apa isinya.

Barang-barang adik kembarnya.

"Tidak akan jadi kejutan dong sayang" Irene tahu maksud ucapan ibunya, bukan kejutan tapi teguran yang akan ia dapatkan setelah ini.

"Dimana Jennie dan Jeno ?"

"Bersama bibimu"

"Bibi Eunjoo kesini ?"

Ibunya mengangguk, membuat Irene mendesah pelan, pertanda buruk sudah pasti.

Mereka bertiga kini duduk di teras rumah dengan ayahnya yang tak berhenti melihat kesekeliling membuat Irene tak nyaman duduk.

"Dimana mobil merahmu ? Dan sejak kapan kau bisa naik mobil ? "

"Sudah lama, dan mobil itu sedang di pinjam oleh temanku ayolah dad jangan bahas mobil apa kau tak lapar ?"

Ayahnya duduk tepat di hadapan Irene dengan tersenyum, namun senyum yang membuat Irene takut, ini persis seperti 3 tahun yang lalu saat ia menolak untuk tinggal di new York bersama mereka.

"Katakan yang sebenarnya!"

"Di pinjam dad astaga !"

"Di pinjam atau di gadaikan"

"Ahhh maksudnya?" Irene menggigit bibir bawahnya, apa ketahuan, bagaimana mungkin yang tahu kan hanya Junmyeon Minjae .

"Minjae bilang kakaknya meminjam mobilmu dan kau di beri uang,kau sedang butuh uang ? "

Irene menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

Dasar Minjae mulut ember selalu saja bocor pada kedua orangtuanya.

"Tidak hanya saja"

"Honey" ibunya meraih tangan Irene dan mengusapnya lembut.

"Jangan berbohong kau tahu kan kami berdua benci kebohongan ?"

Irene menunduk sedih dan bingung,jika ia ceritakan yang sebenarnya akan jadi masalah yang jauh lebih besar, karena besar kemungkinannya mereka akan tahu jika Irene melanggar janji penting yang akan membuat dirinya di asingkan dari seluruh keluarga.

"Aku ada masalah, tapi sudah ku atasi mom"

"Kau tidak ikut perjudian online kan ? 100jt won itu bukan uang sedikit honey"

Kali ini ayahnya yang ikut angkat bicara, jika sudah terpojok begini ia tak bisa berbohong lagi.

""Tidak tapi..."

"Tapi ?"

"Kekasihku terlilit hutang dengan rentenir, dan aku tidak tega melihat dia di siksa jadi.."

"Yah ampun sayang kau polos atau bodoh, ? " Ibunya mengusap dada beberapa kali dan membuang nafas kesal,menatap suaminya galak.

"Lihat,. Lelaki pilihanmu untuk anakmu sendiri ? Belum jadi suami dia sudah menyusahkan anakku benar benar tidak tahu diri"

Again And Again (Sehun Irene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang