23. (bad day)

972 109 41
                                    

Semuanya hancur mimpi indah yang Irene bangun hilang lenyap bagai di telan bumi, hanya dalam waktu singkat, yah sesingkatnya cerita indahnya dengan Sehun.

Ia benci marah kesal namun apa daya, ia sudah kehilangan kekasihnya,yang pergi meninggalkan dirinya untuk wanita lain, kenapa hidup ini tidak adil sejak ia lahir harus selalu menderita,tidak hanya dalam kesendirian yang begitu sepi, Bahkan keluarga nya pun tak ada yang dekat dengannya hanya karena ia anak yang terlahir di luar pernikahan.

Setelah Sehun pergi semuanya jadi semakin berantakan, bibinya tak henti henti memarahi Irene tiap kali berkunjung karena mobil milik Irene hilang di curi, tapi sebenarnya bukan hilang di curi melainkan di bawa kabur oleh Sehun.

Tapi bukan karena itu ia mencari Sehun ada hal yang jauh lebih penting dari sekedar mobilnya.

Tapi sialnya semua kontak Sehun tak dapat di hubungi karena nomor Irene sudah di blockir.

Lalu dosennya memarahi Irene karena terlalu sering membolos padahal dosen itu dulunya sangat baik dan memuji Irene degan semua design yang selalu ia ciptakan, tapi kali terkahir saat ia masuk kelas dan bertatap muka dengan dosen itu kata kata kasarlah yang terlontar dari mulutnya.

"Anak di luar nikah selalu saja bermasalah, meski kedua orangtuamu itu hebat kau hanyalah anak yang tidak punya apa apa kerjakan dengan benar kapan kau akan lulus jika begini"

Kalimat itu terus berulang di kepala Irene bahkan sudah lebih dari 2 Minggu rasanya sakit menusuk ke hati, ia butuh seseorang ada di sampingnya, kedua orangtuanya sama sekali tak dapat di hubungi sibuk dan sibuk tak ada waktu sama sekali.

Mungkin sibuk mengurus adik kembarnya di Amerika sana.

Irene menghela nafas dan membenturkan kepalanya ke atas meja.

"Aku harus bagaimana?"

"Sampai kapan kau akan duduk diam dan dilema seperti ini terus Bae Irene? Wah Irene yang ku kenal sudah mati sepertinya"

Gayoung menggebrak meja kantin membuat seisi kantin menoleh ke arah mereka.

Irene hanya mendengus kesal, masih ada sebenarnya yang sayang padanya tapi hanya saja caranya yang berbeda.

"Sampai aku bisa menemukan Sehun "

"Sehun lagi Sehun lagi apa bagusnya sih lelaki brengsek itu kau sudah memberikan semuanya untuknya waktu uang bahkan.. ah sial aku benci pada lelaki itu"

Irene mengerling kesal ia tahu ia bodoh di butakan cinta tapi mau bagaimana lagi.

"Harusnya dulu kau terima cinta tulus dari Junmyeon oppa mungkin saat ini kau sudah berstatus sebagai nyonya Kim dan jadi Kaka ipar ku"

Irene menghela nafas ia bosan mendengar kalimat ini sudah lebih dari 3 tahun dirinya mendengar Gayoung berkata seperti itu, Irene bangkit dari duduknya bermaksud untuk pergi meninggalkan Kantin.

"Mau kemana ? "

"Kelasku sudah selesai aku harus ke kantor"

"Lagi ? Jangan bilang kau mau mencari si brengsek"

"Namanya Sehun oh Sehun "

"Aku tidak dengar aku tidak dengar " Gayoung menutup telinga dengan menggelengkan kepalanya tidak peduli.

"Sudahlah"

Irene pergi darisana dengan tatapan para wanita yang sejak tadi memperhatikan pembicaraan Irene dan juga Gayoung, jika saja hari ini ia tak ada kelas enggan rasanya untuk datang ke kampus.

.
.
.
.
Irene baru sampai di kantornya sedikit telat tapi itu bisa di maklumi karena ia memang kerja disini tidak full time hanya part time saja, terlebih karena Tiffany terlalu menyayangi dirinya jadi tak ada masalah.

Again And Again (Sehun Irene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang