22. Dua puluh Dua

847 105 25
                                    

Irene duduk termenung di atas ayunan rumahnya setelah pertengkaran nya dengan Sehun seminggu yang lalu semuanya jadi semakin buruk

Bahkan Sehun tak mencarinya sama sekali, ponselnya yang biasa berisik di isi dengan pesan dan kadang foto menyebalkan Sehun kini benar benar sepi dan sunyi seperti kuburan saja.

Semua pesan yang Irene kirimkan satupun tidak ada yang di balas, ia jadi curiga jika nomornya mungkin saja di blockkir.

Apa hubungannya akan berkahir begitu saja ? Apa Sehun benar benar tak berniat meminta maaf padanya karena sejak awal yang salah itu Sehun.

Yah dari beberapa bulan yang lalu saat mereka mulai kerja bersama, sebelum perasaan di hati Irene muncul dan semakin kuat seperti saat ini.

"Ahhh Molla... Aku pergi saja ke kampus, setelah itu ke kantor dan mencari dia"
Irene turun dari ayunan dan menyimpan piring makannya ke wastafel lalu bergegas naik ke lantai 2 untuk mengambil tas.

Ia turun tergesa gesa hampir lupa jika hari ini kelasnya di mulai oleh dosen galak dan benci mahasiswa yang datang telat

Tapi tepat saat ia membuka pintu rumahnya seorang wanita muncul di hadapannya dengan melipat kedua lengannya di dada menatap tajam tak suka pada Irene

Tubuhnya sampai diam membeku di tempatnya

"Bibi Eun Joo.."

"Jelaskan padaku kenapa kau menyewakan apartemen tanpa memberitahu ku sebelumnya! Dan dimana mobil merahmu yang seharusnya terparkir disini !" Nyonya Bae Eunjoo menunjuk pada tempat kosong di sampingnya

"Ingat aku walimu di Korea dan jika kau melakukan kesalahan fatal ingat apa ucapan kedua orang tuamu padaku" 

Irene mundur dan mengeratkan tangannya,

Lupa sungguh ia melupakan bibinya yang super galak ini, dan sialnya ia belum menyiapkan alasan kuat untuk menjawab pertanyaan mematikan dari walinyaa yang satu ini.

"Itu..."

"Irene "

Keduanya menoleh ke samping, dari sumber suara yang memanggil nama Irene, disana Minjae Gayoung juga Junmyeon berjalan mendekat pada area pekarangan rumahnya

"Ah annyeong haseo bibi Eunjoo" Gayoung menyapa nyonya Eunjoo dengan senyum manis andalannya tak lupa mengedipkan satu matanya pada Irene.

"Oh annyeong Gayoung sayang wahh kau semakin cantik saja"

Gayoung terseyum

"Terimakasih bibi kau juga sangat cantik hari ini, ah sedang apa bibi disini ?  Menjenguk Irene "

"Maksudmu ? Ah dan kenapa tumben sekali kalian kesini bertiga ?"

"Irene sakit bibi, wahh kau tega sekali keponakan mu sakit 2 Minggu tapi tidak di jenguk, Irene kau pindah saja ke rumah ku yah punya bibi jahat sekali"

"Kau sakit"

"Hmm.."

"Minum obat mu dan jangan terlalu capek, ah satu lagi dimana mobilmu dan soal apartemen..."

"Maaf bibi aku menyela mobil Irene ada di tempatku kemarin aku service dan soal apartemen temanku yang baru pulang dari Amerika butuh tempat tinggal cepat jadi ia menyewanya"

"Ahhh seperti itu, Junmyeon-ah harusnya kau bilang pada bibi jadi bibi tak perlu repot report kesini."

Minjae memutar bola matanya malas, ia gerah dengan tontonan di depan matanya yang selalu ia lihat sejak sekolah dulu, bibi sahabat nya ini benar benar menyebalkan

Again And Again (Sehun Irene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang