7. Tujuh

1.3K 128 11
                                    

          Alarm di ponselnya sudah berdering ke lima kalinya, tapi Irene masih betah berlama lama di bawah selimutnya yang hangat itu, tidak seperti biasanya jika ponselnya berdering sekali saja dengan otomatis Irene akan terbangun dan bergegas ke kamar mandi untuk bersiap pergi ke tempat kerjanya. Tapi, hari ini jangankan untuk pergi kerja hanya untuk membuka mata saja ia tak mau rasanya ingin tidur saja hari ini di tambah cuaca di luar sedang sangat dingin. Apalagi jika mengingat hari ini pemotretan pertamanya dengan si psikopat gila itu. Tentu saja siapapun yang menjadi Irene pasti akan melakukan hal yang sama bukan ?

Ponselnya kembali berdering namun bukan suara alarm melainkan nada dering yang menelponnya, pagi seperti ini siapa yang repot repot menelponnya, sungguh menyebalkan dengan malas Irene membuka selimutnya dan turun dari tempat tidurnya mengambil pon...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ponselnya kembali berdering namun bukan suara alarm melainkan nada dering yang menelponnya, pagi seperti ini siapa yang repot repot menelponnya, sungguh menyebalkan dengan malas Irene membuka selimutnya dan turun dari tempat tidurnya mengambil ponsel yang ia simpan di meja kecil di samping tempat tidurnya, dahi irene mengerut melihat Nomor yang tertera di layar ponselnya, tanpa nama jujur saja Irene sangat tidak suka jika harus mengangkat telepon dari orang yang ia tidak kenal. Namun mengingat kini ia sudah bekerja dengan amat sangat terpaksa Irene pun  mengangkat telepon itu .

"Halo"

"Dasar penguntit kenapa kau lama sekali mengangkatnya"

Pekikan dari seberang sana membuat Irene dengan spontan menjauhkan ponselnya dari telinga,Hanya satu kali mendengarnya Irene sudah tahu betul siapa orang gila yang menelponnya pagi pagi begini. Ia memberengut kesal

"Dasar psikopat kau sudah gila, ini masih pagi jangan berteriak sembarangan" protes Irene

"Jangan banyak protes, aku hanya akan mengingatkanmu sekali saja, hari ini pemotretan kita jangan sampai kau terlambat, terlambat 1 menit saja lihat apa yang akan ku lakukan Padamu " ucapnya dan memutuskan panggilan begitu saja

Irene kesal ia membanting kan ponselnya  ke atas kasur dan bergegas ke kamar mandi dengan bibir yang tak hentinya menggerutu, Irene tak mengerti apa salahnya sampai si psikopat Sinting itu selalu mengganggunya.

---

Sehun sudah sampai di tempat kerja sedari pagi buta, benar ia sampai saat sebelum satpam membukakan pintu, gila ? Tidak oh Sehun sengaja datang lebih pagi ia berencana untuk memberi pelajaran pada Irene, entah sejak kapan tapi Sehun begitu menikmati waktunya saat sukses membuat irene kesal, dan uring uringan. Sebuah kesalah fahaman yang berujung percekcokan setiap harinya. Sehun tersenyum seorang diri saat mengingat ekspresi lucu Irene beberapa hari lalu saat Sehun menciumnya. Gila memang.

sedikit informasi mengenai oh Sehun lelaki satu ini paling tidak suka bersentuhan kulit dengan sembarang orang, apalagi orang yang baru di kenal nya tapi entah kenapa Sehun malah melakukan hal yang lebih jauh dari sekedar bersentuhan kulit dengan Irene yang baru beberapa hari di kenalnya itu, Sehun kembali tersenyum mengingat hal hal konyol yang sudah ia lakukan.

Again And Again (Sehun Irene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang