30. chance

982 108 10
                                    

Sehun duduk merenung di balik kemudinya, hari mulai sore dan ia enggan untuk kembali ke rumah.

Sehun tak ingat sudah berapa hari berlalu sejak kabar Irene di usir dari rumahnya selama itu pula ia belum mendapatkan kabar perihal Irene dimana, tak ada setitik jalan temu untuk ia tahu keberadaan wanita itu

Sehun memijat kepalanya yang terasa pening, sudah seminggu ia terlambat makan bahkan nafsu makannya hilang ia hanya fokus mencari Irene bahkan di pulang kerjanya pun.

Sehun sudah menyesali semua yang telah ia lakukan selama ini, ia terus-menerus menyalahkan dirinya. Sehun ingin menebus semua kesalahannya apapun akan ia lakukan agar Irene tak menderita lagi.

"Sudah ku coba mencarinya ke kampus tapi nihil"

Jawab Sehun saat Taeyeong di sebrang sana menelponnya.

"Hyung coba kau cari ke tempat lain tempat kerja atau rumah sakit biasa dia pakai"

Dalam benak Sehun hanya terlintas satu nama jika mengenai sakit.

"Sepertinya aku tahu dia dimana"

Sehun memutuskan panggilan telepon tadi dan mulai mengendari mobilnya ke arah yang berlawanan.
.
.
.

Irene menatap langit biru di balik jendela bus yang ia tumpangi memasang earphone di kedua telinganya sambil memejamkan mata sesekali, menikmati kiri lagu yang terdengar menyayat hati.

"Jangan mendengar musik sedih nanti mereka ikut sedih" Irene terlonjak kaget saat earphone nya terlepas.

"Eonni"

"Hmmmm"

"Kenapa disini ?"

"Kau yang kenapa? Kenapa keluar sendirian ? kandungan mu masih rawan jika kau pergi sendiri aku kan sudah bilang jika ingin jalan-jalan aku bisa menemanimu dan kenapa naik bus kita bisa baik mobil ku aku takut kau kenapa-kenapa"

Irene tersenyum dengan mengusap perutnya yang sudah nampak besar padahal usia kehamilannya baru menginjak 3 bulan mungkin karena ia mengandung dua anak kembar sekaligus.

"Kami bertiga baik baik saja eonni, tak baik loh calon pengantin keluar sering sering "

"Kau yang baik-baik saja tapi aku bisa di jewer Tiffany eonni kau tahu kan dia menitipkan kau padaku selama dia pergi ke luar"

Irene mengangguk namun sekali lagi ia meyakinkan Krystal untuk tidak khawatir padanya toh Irene sudah bisa menahan diri jika sedang mual.

"Baiklah tapi besok besok jangan ikut seminggu lagi pernikahan mu aku tidak mau kau jadi ikut kelelahan"

Krystal mengusap perut buncit Irene

"Dengar anak-anak, eomma kalian sudah mulai cerewet lagi,jaga dia yah jangan sampai sakit dan kalian harus baik-baik pada eomma kalian hmm"

Irene terkekeh, ini menggelikan, tapi cukup menghibur dirinya, setidaknya ia tak akan melamun seorang diri di dalam bus dan di supermarket nanti.

"Apa yang akan kau beli memang di rumahku tak ada yah "

"Tidak ada, "

"Mana mungkin semua kebutuhan mu dan yang kau inginkan sudah ada termasuk Jeju orange yang kau idamkan Minggu lalu"

"Susu untuk ibu hamil punyaku sudah habis eonni"

Krystal menepuk dahinya cukup kuat

"Aku lupa, hehehe maaf"

"Tak apa lagi pula aku harus keluar rumah sesekali untuk menghirup udara segar , ah Kajja Eonni kita sudah sampai"

"Hati hati turunnya ish" Krystal mengomel saat Irene hampir tersandung saat turun dari bus.

Again And Again (Sehun Irene)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang