Alaska, Rian, Dino dan Kevin berjalan keluar sekolah. Seluruh siswa belum diperbolehkan pulang alhasil keempat cowok ini memilih nongkrong di warung pinggir sekolah.
"Enggak kerasa ya makin tipis aja waktu kita buat nongki bareng. Tahu-tahu nanti ketemu udah pada punya anak aja," ucap Kevin sambil merogoh saku celananya, mengambil rokok dan pemantiknya. Lalu menyesapnya.
"Iya, gue bakalan susah ketemu sama kalian. Palingan setahun sekali doang itu juga kalo gue diizinin balik ke Indonesia sama dosen," ujar Rian. Dia mengacungkan tangannya pada tante Emma sang pemilik Warjan alias warung janda. Itu nama yang disematkannya untuk warung ini karena tante semok yang aduhai bodynya adalah seorang janda. "Kopi satu tan," ucapnya.
"Siap, tunggu bentar Yan," balas tante Emma yang diangguki Rian.
Diujung jalan yang bersebrangan dengan mereka ada Syeril dengan celana pendek dan hoodie crop berlari menghampiri mereka.
Syeril mengambil posisi duduk disebelah Alaska, seperti biasa tentunya. Jika boleh jujur, Syeril sudah lama menyukai Alaska dan menyimpan perasaan padanya. Jauh sebelum Alaska tunangan dengan Aurora. Sejak SMP kelas satulah Syeril menyukainya. Alaska yang tampan, pintar dan mudah bergaul. Tapi disisi cowok itu selalu ada gadis bule yang cantik namanya Aurora, dia tidak sekolah disatu SMP yang sama dengan Alaska tapi Alaska akan selalu mengantar-jemputnya dan jika pergi kemana-mana Syeril akan mendapati gadis itu bersama Alaska.
Dulu Syeril tak sedekat ini dengan Alaska karena dia bukan tipikal cowok yang mudah bergaul dengan lawan jenis. Dia baru dekat dengan cowok itu seminggu sebelum Aurora meninggal. Sejak saat itu Syeril mulai mengambil posisi untuk selalu ada jika Alaska membutuhkannya. Hingga dirinya diangkat menjadi sahabat oleh Alaska, Rian, Dino dan Kevin.
Tapi entah kenapa tiba-tiba datang orang baru bernama Aluna Nagasuara. Dan kedatangannya di SMA Garuda sebagai murid baru mendatangkan kehebohan karena parasnya yang anggun tapi tuna wicara. Dan saat Syeril tahu Aluna adalah anak dari pembantu Alaska yang dibiayai untuk bisa bersekolah dalam satu tempat yang sama dengannya membuat dirinya merasa terancam dengan keberadaan Aluna. Oleh sebab itu Syeril sangat tidak menyukainya.
"Hai, gimana lo pada luluskan?" tanya Syeril disertai senyuman.
Mereka mengangguk, "kata Alaska sih kita lulus. Lo juga luluskan Ril?"
Syeril mengangguk, "udah pasti dong haha. Eh kalian ada yang mau pisang nggak?" tanya Syeril seraya mengeluarkan buah pisang dari dalam tasnya yang dimasukkan kedalam kotak bekal.
"Gue mau dong," ujar Kevin seraya meletakan tangannya di paha Syeril. Gadis itu memberikan satu pisang untuknya kemudian melahapnya.
Dari sisi lain Aluna sedang berjalan sambil menenteng tasnya menuju halte bus. Entah apa yang gadis itu lakukan padahalkan Aluna akan pulang bersama Alaska.
Syeril menyeringai, dia mempunyai sebuah ide untuk mengerjai Aluna. Saat tangannya hendak melempat kulit pisang tiba-tiba Alaska mencekalnya.
"Mau ngapain lo?" tanya Alaska yang menyadari arah pandangan Syeril yang melihat pada Aluna.
"Ngerjain Aluna biar dia kepeleset," ucapnya.
Kompak Alaska dan ketiga temannya berteriak, "JANGAN!"
Syeril mengernyit heran. Ada apa dengan mereka. "Kenapa?"
"Bahaya nanti dia bisa jatuh kepeleset!" teriak Alaska.
Gadis itu justru tertawa, "kan emang itu tujuan gue, Ska. Udah ah lepasin tangan gue, gue mau ngebuat perhitungan sama dia."
"Jangan Ril itu keterlaluan," tahan Alaska lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSEPARABLE (SEGERA TERBIT)
Ficção Adolescente[SEBELUM BACA FOLLOW DULU!!!] [COMPLETED] Terjebak dalam permainan takdir yang begitu memaksa hingga menyatukan mereka dalam sebuah perjodohan. Itulah yang Alaska dan Aluna rasakan. Terlibat dalam perjodohan yang direncanakan oleh ayah dan bunda Al...