"Jadi gitu." Syeril mengangguk-angguk paham.
Satu jam lalu dia datang tak lama setelah Aluna pamit keluar. Dia bilang ada yang harus dibicarakan ternyata tentang resepsi pernikahan yang akan diadakan seminggu mendatang.
Syeril hanya ingin memastikan apa yang Kevin ucapkan padanya kemarin benar atau tidak. Pasalnya Alaska belum mengabarinya tentang rencana ini.
Alaska mengedipkan matanya sebagai jawaban.
"Syukur deh kalo gitu. Guekan jadi gak mikir macem-macem lagi. Ngebayangin seorang Alaska yang keren jatuh cinta sama cewek bisu. Dih, gak level." Syeril bergedik sambil mengibas-ngibas tangannya diudara.
"Ya iyalah Ril. Mana mungkin gue jatuh cinta sama cewek bisu. Sama yang normal aja belum tentu gue mau," kekeh Alaska seraya mengacak rambut Syeril yang bersandar di pundaknya. "Lo kan tahu gue nggak bisa jatuh cinta lagi. Cukup sama Aurora yang lain gak bisa gantiin. Semua cewek nggak ada yang sama kayak Aurora. Apalagi si bisu, melenceng jauh dari radar kemiripan sama Aurora," lanjutnya.
Alaska menyondongkan tubuhnya kedepan, tangan kirinya menahan kepala Syeril dan yang kanan meraih segelas sirup diatas meja.
Setelah meminumnya, Alaska kembali melanjutkan ucapannya. "Bisa lo bayangin sekejam apa si bisu ke Aurora. Dengan nggak tahu dirinya dia udah buat Aurora meninggal padahal gue sama dia udah tunangan. Dia ambil alih posisi Aurora jadi anak angkat orang tua gue, tiba-tiba disuruh jadi istri gue. Gila sumpah!" cecar Alaska. Terlihat kilat penuh kebencian di matanya.
Meski tak bisa dipungkiri sikap Alaska akhir-akhir ini telah berubah pada Aluna nyatanya gadis itu belum mampu membuat Alaska menyukainya. Atau sekedar memaafkan kesalahan yang bukan salahnya. Alaska hanya belum bisa menerima kenyataan saja.
Keduanya terdiam menatap siaran berita maraknya pelakor yang menyebabkan kerusakan hubungan rumah tangga dari beberapa artis. Amit-amit kalau itu sampai terjadi dalam hubungan rumah tangga Alaska dan Aluna. Eits, bukan karena Alaska mencintainya tapi karena Alaska berusaha mempertahankan kelengkapan keluarganya jika nanti anak mereka lahir.
Teringat anak, Alaska jadi tersenyum simpul mengingat kemarin Aluna mengabari bahwa janinnya ada 2 itu pertanda bayinya kembar. Aluna bilang kembar tak identik. Tak apa asalkan impian Alaska miliki anak kembar terpenuhi dari gadis bisu itu.
"Ska," panggil Syeril setelah beberapa menit terdiam.
Alaska menundukan kepalanya untuk menatap Syeril. "Apa?"
"Kalo ada cewek normal yang suka sama lo gimana?" tanya Syeril nyaris berbisik. Untunglah telinga Alaska berfungsi dengan baik.
Cowok itu menyomot biskuit diatas meja. "Cewek normal?" Alaska mengernyit tak paham. Terlalu ambigu dan otaknya sedang malas menyimak pembicaraan.
"I--iya. Kayak gue contohnya," jawab Syeril terbata-bata dengan cengiran yang malah terlihat salah tingkah.
Alaska tertawa, "lo normal emang? Bukannya ada gangguan jiwa ya haha."
Syeril mendelik lantas memukul bahu Alaska pelan. "Nyebelin lo."
"Yeu, iya ampun-ampun haha."
"Alaska iiih!" bentak Syeril.
Cowok itu mengangkat tangannya didepan dada agar Syeril berhenti memukulinya. Tapi tetap saja tawa Alaska belum berhenti. Dia senang menggoda sahabatnya ini.
Terlanjur kesal ditambah salah tingkah, tak tanggung-tanggung Syeril mencubitnya.
"Aww, ampun Ril. Buset dah lo cewek kok berjiwa cowok," ledek Alaska.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSEPARABLE (SEGERA TERBIT)
Ficção Adolescente[SEBELUM BACA FOLLOW DULU!!!] [COMPLETED] Terjebak dalam permainan takdir yang begitu memaksa hingga menyatukan mereka dalam sebuah perjodohan. Itulah yang Alaska dan Aluna rasakan. Terlibat dalam perjodohan yang direncanakan oleh ayah dan bunda Al...