Alaska baru saja pulang dari kampus dan mendapati Andin juga yang lain sudah duduk di ruang tengah apartemennya. Keempat sepupu Alaska itu menunggu kedatangannya daritadi.
Mula-mula Alaska menaruh tasnya kemudian menghampiri mereka.
Dia berdeham untuk menyadarkan keempat gadis itu akan kehadirannya.
"Aluna mau nikah sama Raka besok," ucap Andin tiba-tiba yang membuat Alaska tersedak liurnya sendiri. Ditambah tatapan Andin yang lurus kedepan tapi Alaska yakin kalau sepupunya itu tidak benar-benar fokus menonton televisi.
Menyaksikan reaksi Alaska yang diam saja membuat Andin geram.
"Lo nggak ada niat gagalin pernikahan mereka gitu?" tanya Andin menusuk seraya menatapnya.
"Alaska. Lo serius cuma diem aja?" sahut Gisel kesal.
"Cewek yang lo sayang mau nikah, Ska. Dan reaksi lo diem kayak gini?" Fina mengguncang lengan Alaska yang kebetulan duduk disampingnya.
Alaska berkedip.
"Terus, menurut kalian, gue harus apa?" tanyanya.
"Ya lo samperin dong, Ska! Lo gagalin semua itu. Jangan diem aja!!" sentak Andin yang sudah bangkit dari duduknya. "Emangnya lo rela kehilangan Aluna buat kedua kalinya?"
Yang dimarahi menggeleng lemah. "Gue nggak rela, tapi gue gak bisa buat apa-apa, Ndin. Itu kemauan dia, keputusan dia, dia sendiri belum mau jujur sama gue," pesimisnya.
"Lo yakin? Jangan pesimis dong, Ska!" timbrung Jasmin, berdiri didekat Andin.
"Fikir sekali lagi. Gue tahu lo pesimis karena omongan Rian, Dino sama Kevin, kan? Please, Ska, mereka boleh gak setuju. Tapi ini tentang masa depan lo, bukan lagi masa lalu. Nggak harus lo lihat kebelakang melulu, inget, masalah yang terjadi sama kalian itu gak akan berakhir kalo terus-terusan saling ngungkit itu."
"Yang akan ngejalanin kehidupan juga lo, bukan mereka," imbuh Andin sambil berkacak pinggang.
"Iya, gue tahu. Cuma gue takut, Ndin. Gue takut Aluna nolak gue dan masih mempermasalahin perbuatan gue yang dulu."
"Nggak Ska!" bentak Andin. "Lo aja belum nyoba," desak Andin.
Alaska diam sembari membuang wajah.
"Lo bilang ke gue, kalo lo gak mau kehilangan Aluna lagi. Lo mau Aluna balik lagi sama lo, ngejalanin kehidupan yang dulu sama dia lagi. Tapi sekarang, waktu lo denger kabar Aluna mau nikah aja malah diem. Nggak ada inisiatif apa-apa, ngejar dia kek atau apalah. Emang diem bisa balikin semuanya kayak dulu, hah?"
"Emang dengan diem, Aluna bakal tahu kalo lo tulus atau enggak cinta sama dia?" Andin benar-benar frustrasi akan sepupunya ini.
"Dia tahu kok."
"Dari siapa?"
"Rian, mungkin."
"Astaga, Ska." Gisel gila. "Lo fikir tahu dari Rian cukup ngeyakinin dia kalo lo beneran cinta sama dia?"
Alaska bungkam lagi.
"Ska, nggak semua kata orang itu bisa dipercaya. May be, Aluna gak bakal percaya gitu aja sama ucapan Rian atau Dino dan Kevin. Bisa aja dia juga percaya tapi lebih percaya lagi kalo denger langsung dari mulut lo." Andin menunjuk bibir Alaska.
Jasmin menunjukkan ponselnya. "Lo lihat, lo lihat baik-baik, Ska. Foto prewedding mereka. Seharusnya lo yang diri disamping Aluna, bukan Raka!"
Seeeetttt.
Seperti ada yang merobek hatinya. Alaska bisa merasakan sayatan itu menyayat hatinya. Beberapa foto yang menunjukkan kemesraan Aluna dan Raka. Bahkan ada foto yang menampilkan kening Aluna dan kening Raka bersentuhan dengan jarak yang minim, Raka memeluk gadisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSEPARABLE (SEGERA TERBIT)
Genç Kurgu[SEBELUM BACA FOLLOW DULU!!!] [COMPLETED] Terjebak dalam permainan takdir yang begitu memaksa hingga menyatukan mereka dalam sebuah perjodohan. Itulah yang Alaska dan Aluna rasakan. Terlibat dalam perjodohan yang direncanakan oleh ayah dan bunda Al...