Chapter 4

2.2K 250 79
                                    

Golden CEO : Hunting for Legal Wife

Golden CEO : Hunting for Legal Wife

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Layla Zaria, gadis paling beruntung yang menikah dengan pewaris tunggal Golden Royale Company. Hidupnya berubah seratus delapan puluh derajad, bak Cinderella di dunia nyata. Dan kini, ia pun resmi menyandang status sebagai istri sah Gilgamesh Al-Urukh.

Setidaknya, begitulah yang dikatakan orang-orang.

Tapi fakta bertolak belakang dengan dugaan. Bagi Layla, pernikahannya dengan Gilgamesh adalah cobaan terberat baginya. Tidak, lebih parah. Semua itu seperti kutukan untuknya.

Dan kini, bocah itu berdiri mematung. Menatap bangunan megah kediaman Al-Urukh. Ia memang tahu Al-Urukh memang keluarga para sultan, tapi ia tidak pernah menyangka kalau mereka memang keterlaluan berduit.

Cih, sultan mah bebas, batin Layla mendengus.

Apalah daya seorang bocah misqueen dibanding dengan para sultan. Makan sehari-hari hanya dengan mie instant untuk menghemat pengeluaran bulanan. Layla bahkan harus bekerja part-time setelah pulang kuliah. Belum lagi ia harus menyisakan uang untuk adik-adiknya.

Entah mengapa, memikirakan semua itu membuat Layla panas sampai ubun-ubun. Apa bagusnya Gilgamesh Al-Urukh hingga pria itu mendapat semua kenyamanan di dunia? Tuhan, tidakkah Engkau berbelas kasih pada Layla? Dilihat dari mana pun, Layla lebih membutuhkan semua itu dari Gilgamesh, si pirang sinting.

"Kenapa? Mengagumi kemegahan rumahku?" ucap Gil seraya tersenyum pongah. "Kalau kau tidak menikah denganku, mana bisa kau tinggal di tempat semegah ini."

Urat pelipis Layla langsung mencuat. Tentu, ia sadar kalau ia bukanlah apa-apa. Entah mengapa mendengar suaminya tercinta membanggakan diri, Layla serasa ingin muntah.

Menahan diri, sebenarnya Layla ingin membuka perang mulut bagian dua dengan suaminya tercinta. Tapi kedatangan Mama Ninsuna membuatnya mengurungkan niat.

"Kalian segeralah bersiap-siap," ucap Mama Ninsuna.

"Memangnya ... mau kemana, Tan-maksudku, Mama?" tanya Layla, bingung.

Mama Ninsuna tersenyum lembut dan membelai rambut Layla. "Mama udah menyiapkan rencama bulan madu kalian. Kalian harus langsung berangkat."

Seketika itu, Layla memucat. Bulan madu. Bukan kata bagus untuk Layla. Serangkaian mimpi buruk pun menghantui benak Layla. Apalagi saat ia melirik Gilgamesh yang masih menatap datar. Layla berani bertaruh, suaminya tercinta pasti sedang merencanakan rencana busuk untuk menyiksanya.

"Tapi, aku masih harus kuliah dan-"

"Mama sudah mengirim surat izin libur untuk kalian berdua," potong Mama Ninsuna seraya tersenyum bangga. "Gil, kamu nggak keberatan kan?"

✔️ Golden CEO : Hunting for Legal Wife ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang