Chapter 2

2.6K 271 90
                                    


GOLDEN CEO : HUNTING FOR LEGAL WIFE

***

CHAPTER 2

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

CHAPTER 2

***

Menatap tumpukan piring di depannya, gadis itu pun menghela napas perlahan. Kesehariannya hanya diisi dengan belajar dan bekerja. Beruntung, ia masuk universitas dengan uang beasiswa, yang perlu ia khawatirkan hanya biaya hidup sehari-hari saja. Tapi mengapa semua itu masih saja terlihat berat?

Tentu saja, karena sekuat apa pun dirinya ... ia hanyalah gadis kecil yang berusaha untuk hidup dalam kerasnya dunia. Jika ia ingin sebuah pencapaian besar, maka ia pun harus berkorban.

"Layla, kamar nomor 2110 sudah kau bersihkan?" tanya salah satu rekan kerjanya. Layla langsung mengangguk, mengiakan.

"Sudah, apa ada yang kurang?"

"Ah, tidak. Setelah membereskan piringnya kau boleh pulang," jawab rekan kerjanya seraya beranjak pergi. Gadis itu masih menatap polos pintu yang baru saja ditutup. Kembali, ia memfokuskan pandangan pada setumpuk piring yang seharusnya berada di tempat pencucian.

"Ah, masih banyak banget...."

Entah mengapa, hari ini tubuhnya terasa sangat lemah dan tidak berdaya. Pening di kepalanya pun takk kunjung reda. Yang ada di pikirannya sekarang hanyalah satu: menyelesaikan tugas secepatnya dan beristirahat. Namun layaknya, rencana Layla harus gagal kali ini.

Mendengar suara langkah kaki yang mendekat, Layla pun refleks menoleh. Dan saat pintu terbuka, Layla membeku seketika saat ia melihat sosok yang begitu indah. Manik bagai permata itu menatap lembut padanya, juga senyuman yang mampu menentramkan hati. Tapi entah mengapa Layla merasakan hal yang janggal dari wanita yang kini ada di depan pintu.

"Maaf, tempat ini hanya boleh dimaasuki oleh staff dan-"

"Ah, tunggu sebentar, Nona. Saya hanya ingin meminta tolong, bolehkah?"

Layla menatap sebentar sebelum mengangguk.

"Terima kasih!" ujar sang wanita. "Aku ingin memberikan hadiah untuk temanku di kamar nomor 2122. Aku sedang ada acara, jadi aku tidak bisa memberikannya langsung. Tolong berikan hadiah ini padanya, dan ini kuncinya."

Layla pun mengangguk paham dan tersenyum. "Baiklah. Saya akan menyampaikannya. Anda tidak udah khawatir."

"Terima kasih! Kau penyelamatku, Nona!"

Setelah wanita itu pergi, Layla hanya bisa tersenyum geli. Ah, ada-ada saja kelakuan orang kaya.

"Ah, cepat-cepat antarkan kadonya lalu istirahat deh..."

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔️ Golden CEO : Hunting for Legal Wife ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang