Chapter 24

1.5K 153 56
                                    

Chapter 24

Chapter 24

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Mimpi buruknya menjadi nyata setelah ia menerima telepon dari Iskandar, kepala divisi relasi publik Golden Royale. Pria itu mengatakan bahwa si pirang mengalami beberapa hal yang cukup memprihatinkan. Entah bagaimana jelasnya, Layla tak sempat menanyakan. Dalam pikirannya, hanya ada satu tindakan yang harus ia lakukan "menemui sang suami tercinta".

Tidak. Layla tidak mengakui bahwa ia tergerak atas dasar cinta. Logikanya mengatakan bahwa ia bertindak atas dasar kewajiban dan kebutuhan. Membayangkan hidup tanpa Gilgamesh tentu membuatnya merinding. Ia tidak akan bisa mendapatkan uang saku setara harga rumah setiap bulan. Ia juga tidak akan bisa menggunakan black card milik si pirang seenak jidat. Dan yang paling penting, ia juga tidak akan bisa memakan ramen sultan kesukaannya sepanjang waktu! Bagaimana bisa ia mengabaikan kehidupan dari putra tunggal Al Urukh?

Menoleh, Layla menatap jalanan dari jendela taksi. Menggigit jari, entah mengapa kekhawatirannya tak bisa mereda. Bagaimana kalau suaminya bernasib seperti Enkidu? Atau bagaimana jika terjadi sesuatu pada Gil?? Ia tidak mau menjadi janda muda! Walau si pirang Al Urukh memang bgsd, tapi Laypa akui pria itu benar-benar "memanusiakan" dirinya.

Kendaraan roda empat berhenti tepat pada sebuah gedung tinggi. Lambang Golden Royale pun terlihat jelas di atas pintu masuk utama. Jujur, Layla baru pertama kali mengunjungi kantor sang suami. Saat ia melangkah masuk, yang bisa ia lakukan hanya terkagum dengan keindahan desain interior Golden Royale. Semua didominasi warna emas dan merah yang begitu elegan. Sungguh, berapa kekayaan milik keluarga Al Urukh? Layla bahkan terlalu takut untuk membayangkan berapa jumlah nol yang akan bertengger jika semua aset keluarga sang suami dijumlahkan.

Dalam kondisi normal, gadis biasa sepertinya tak akan bisa menjangkau pria macam Gilgamesh Al Urukh. Layaknya Layla memang harus menangis dan bersujud atas semua berkah dari Yang Maha Kuasa.

Menggeleng, gadis berambut coklat itu mengusir semua khayalannya. Kakinya melanjutkan langkah, mendekat ke meja resepsionis.

“Ada yang bisa kami bantu?” sapa salah satu wanita dengan senyuman cerah.

Layla mengangguk gugup. “A-aku ingin bertemu dengan Gilgamesh Al Urukh.”

Entah mengapa, Layla melihat raut wajah sang wanita berubah setelah ia mengutarakan niatnya.

“Apa Anda sudah membuat perjanjian sebelumnya?”

“Perjanjian?” Layla mengerutkan kening. “Tapi aku—”

“Mohon maaf,” potong sang wanita dengan wajah dingin. “CEO Golden Royale sangat sibuk. Untuk beberapa jam ke depan, beliau mempunyai jadwal meeting yang padat. Jika Anda mempunyai keperluan yang tidak terlalu mendesak, lebih baik Anda membatalkan niat untuk bertemu dengan Pak CEO dan datang lagi kemari setelah membuat perjanjian pertemuan.”

✔️ Golden CEO : Hunting for Legal Wife ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang